HARI HEPATITIS SEDUNIA

7 Fakta soal Hepatitis yang Jarang Diketahui

CNN Indonesia
Kamis, 28 Jul 2022 15:15 WIB
Hepatitis jadi salah satu penyakit yang paling umum menyerang masyarakat. Berikut beberapa fakta hepatitis yang jarang diketahui.
Ilustrasi. Ada beberapa fakta-fakta hepatitis yang jarang diketahui. (iStockphoto/Eenevski)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hepatitis menjadi salah satu penyakit yang banyak menyerang masyarakat. Ada beberapa fakta hepatitis yang jarang diketahui.

Hari Hepatitis Sedunia diperingati setiap 28 Juli. Hari ini menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit hepatitis.

Hati merupakan salah satu organ tubuh yang punya peran penting. Hati berperan dalam memecah lemak, membersihkan darah dari racun, mendaur ulang sel darah, dan masih banyak lagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat organ hati rusak, berbagai masalah akan bermunculan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi sebanyak 354 juta orang di dunia hidup dengan hepatitis. Hepatitis sendiri merupakan penyakit peradangan pada hati yang disebabkan oleh infeksi virus.

Ada lima jenis hepatitis, diantaranya hepatitis A, B, C, D, dan E. Meski sama-sama menyerang organ hati, namun masing-masing punya perbedaan, termasuk diantaranya soal cara penularan.

Berikut beberapa fakta hepatitis yang perlu diketahui, mengutip berbagai sumber.

1. Tak semua jenis hepatitis dipicu oleh perilaku berisiko

Penyakit hepatitis kerap dikaitkan dengan perilaku berisiko seperti hubungan seks bebas dan penggunaan jarum tato. Namun, hal ini tak berlaku bagi semua jenis hepatitis.

Mengutip Health, dari lima jenis hepatitis, beberapa diantaranya, seperti A dan E, menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Hanya ada dua jenis hepatitis yang bisa menyebar melalui kontak dengan darah dan cairan tubuh.

Hepatitis B dapat menyebar melalui darah dan cairan tubuh. Sementara hepatitis C hanya menular melalui darah.

2. Sering tak disadari

ilustrasi demamIlustrasi. Fakta hepatitis lainnya adalah bahwa penyakit ini sering kali tak disadari. (Istockphoto/ vadimguzhva)

Sering kali penyakit hepatitis sulit dideteksi karena dimulai dengan gejala ringan yang mirip flu. Dibutuhkan waktu selama hitungan pekan hingga bulan sebelum akhirnya seorang pasien mengalami ruam pada kulit, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, dan penyakit kuning.

"Tapi pada sebagian orang, gejala ini mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berkembang, atau tidak muncul sama sekali, terutama pada hepatitis C," ujar dokter spesialis penyakit hati, Douglas Dieterich.

Sekitar 3 dari 4 orang dengan hepatitis C tak menyadari penyakit yang dideritanya.

3. Menular melalui makanan dan air

Hepatitis A dan E dianggap sebagai jenis hepatitis akut. Kebanyakan kasus hepatitis A dan E bisa sembuh total tanpa kerusakan jangka panjang.

Kedua virus penyebab hepatitis A dan E ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Penularan sangat umum terjadi di tengah kondisi banjir atau lingkungan dengan sanitasi yang buruk.

4. Bisa memicu kanker

Jika tidak ditangani dengan baik, peradangan akibat hepatitis kronis dapat memicu kanker hati. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) mencatat, hepatitis kronis B dan C menyumbang sekitar 78 persen kasus kanker hati jenis karsinoma hepatoseluler.

"Sebagian besar pasien kanker hati memiliki hepatitis C kronis, diikuti dengan hepatitis B kronis," ujar Dieterich.

5. Konsumsi alkohol bisa memperburuk hepatitis

Pada hepatitis jenis B dan C, konsumsi alkohol bisa memperburuk kondisi penyakit. "Alkohol akan membuat jaringan parut pada hati lebih buruk dan berkembang lebih cepat," ujar Dieterich.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Alimentary Pharmacology & Therapeutics menemukan, pasien dengan hepatitis C yang minum 3-5 kali atau lebih minuman berakohol memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.

6. Ibu hamil perlu melakukan tes hepatitis

Pregnant woman sitting in childbearing centerIlustrasi. Fakta hepatitis lainnya adalah penyakit ini sering ditularkan dari ibu ke bayi dalam kandungan. (Istockphoto/ Shironosov)

Secara global, penularan hepatitis B paling banyak terjadi dari ibu ke bayi dalam kandungan. Untuk itu, Dieterich menyarankan ibu hamil melakukan pengecekan virus hepatitis saat mengikuti perawatan prenatal.

Sementara itu, bayi yang lahir dari ibu dengan hepatitis B dapat segera mendapatkan vaksinasi untuk melawan infeksi.

7. Hepatitis B dan D saling berhubungan

Pasien hepatitis B kronis berisiko terinfeksi virus penyebab hepatitis D. Penyakit ini lebih sulit untuk diobati karena tidak bisa merespons obat yang tersedia dengan baik.

Demikian beberapa fakta hepatitis yang jarang diketahui, bisa Anda jadikan informasi pegangan.

(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER