
Para peneliti mengatakan air hujan di seluruh dunia harus dianggap tidak aman untuk diminum.
Studi tersebut didasarkan pada standar perlindungan lingkungan AS yang mendapati air hujan memiliki kandungan ribuan bahan kimia yang tidak terurai.
Studi oleh Universitas Stockholm dan Universitas ETH Zurich menyimpulkan kemungkinan tidak ada air hujan di dunia yang tidak terkontaminasi. Mereka menambahkan bahwa bahan kimia terkontaminasi bahkan telah ditemukan di Antartika dan Dataran tinggi Tibet.
Penelitian menunjukkan bahan kimia, yang dikenal sebagai PFAS, dapat dikaitkan dengan sejumlah risiko kesehatan, termasuk kanker. Studi tersebut dipublikasikan dalam jurnal ilmiah "Environmental Science and Technology."