Para petinggi negara kompak mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI pada Selasa (16/8).
Salah satunya adalah Ketua DPR RI, Puan Maharani yang memilih mengenakan kebaya kutubaru berwarna terakota.
Pakaian yang dikenakan Puan hari ini dirancang khusus oleh desainer Didiet Maulana. Didiet menyebut, warna terakota dipilih untuk memberikan kesan segar dan optimis di hari penting ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebaya kutubaru juga merupakan kebaya dengan gaya klasik yang bisa dijumpai di seluruh Indonesia. Bukan cuma di tanah Jawa, tapi juga di Bali dan Sumatera.
Bukan cuma kebaya kutubaru, Puan juga melengkapi penampilannya dengan kain batik tulis Jawa bermotif Semen Romo (Semen Rama). Motif Semen dimaknai sebagai penggambaran dari kehidupan yang bersemi, kehidupan yang berkembang dan sejahtera. Sebuah pengharapan dan doa untuk kehidupan yang makmur.
Motif ini sering dikaitkan dengan cerita Ramayana dengan ajaran kepemimpinan Hastha Brata (8 jalan ajaran utama), di antaranya sikap semangat, penuh kasih, bertanggung jawab berpengetahuan luas, berwibawa, adil, melindungi rakyat dan mengendalikan diri. Sebuah ajaran kepemimpinan untuk diri sendiri dan masyarakat.
Motif batik terdiri dari tiga bagian utama yang dibagi menjadi ornamen udara, darat, dan laut. Ketiganya melambangkan keseimbangan dan keadilan.
Motif 'tree of life' atau pohon hayat melambangkan darat, garuda melambangkan udara, dan motif baito (perahu) melambangkan laut.
"Sarat makna, sarat doa, dan pengharapan baik yang disampaikan dalam satu helai kain," kata Didiet dalam keterangannya.
(tst/asr)