Diabetesatau penyakit tingginya kadar gula dalam darah ini tak bisa begitu saja disepelekan.
Dulu, penyakit ini kerap 'mampir' pada tubuh usia di atas 40 tahun. Namun, semakin lama penyakit ini diderita oleh mereka yang berusia muda. Gaya hidup yang tak sehat ditengarai sebagai penyebabnya.
Data International Diabetes Federation (IDF) mengungkapkan jumlah pasien diabetes di Indonesia mencapai 10 juta orang. Hal ini membuat Indonesia menempati peringkat ke-7 dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diagnosis dini perlu dilakukan untuk mencegah atau memperlambat komplikasi.
Mungkin sebagian orang beranggapan, diet untuk orang sehat dan penderita diabetes akan berbeda. Namun, sebenarnya keduanya tak ada bedanya. Baik bagi yang sakit maupun yang penderita diabetes tetap sama, yakni diet gizi seimbang.
Lihat Juga : |
Penekanannya lebih pada 3 J, yakni jadwal makan teratur, jenis dan jumlah kalorinya dari makanan yang disantap.
Selain itu, aktivitas fisik. Perlu diingat bahwa makin kecil aktivitas fisik, maka risiko terkena diabetes akan makin besar. Aktivitas fisik dilakukan secara teratur 3-5 kali seminggu selama 30-45 menit. Penderita diabetes dianjurkan memilih latihan yang bersifat aerobik dengan intensitas sedang seperti jalan cepat, bersepeda santai, jogging dan berenang.
Selain itu penderita diabetes juga diwajibkan untuk menjaga dirinya agar tak mengalami luka yang serius dan terbuka lantaran luka akan sulit sembuh. Alasan luka pada diabetes sulit sembuh, bukan karena dagingnya manis. Baca di Sini.
Penderita diabetes juga tak boleh melupakan obat-obatan yang memang rutin diminum serta pilar terakhir ialah pemantauan mandiri.
Pemantauan mandiri diharapkan dapat dilakukan oleh pasien diabetes dengan terapi insulin, wanita yang merencanakan hamil, wanita hamil dengan hiperglikemia atau gula darah melebihi jumlah normal dan mereka yang mengalami kejadian hipoglikemia berulang.
Belajar dari kisah viral pria berotot kena diabetes, jangan biarkan kebiasaan sebabkan diabetes dilakukan sehari-hari.
(chs)