Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, menyebut bahwa negaranya akan mengizinkan masuknya turis asing tanpa tur pemandu dan tidak berada dalam paket wisata mulai 7 September 2022. Namun, belum ada kebijakan terbaru soal masuknya turis asing individual.
Mulai tanggal yang sama, Jepang juga menaikkan batas kedatangan harian menjadi 50 ribu orang. Ini menjadi langkah signifikan menuju dimulainya kembali pariwisata Negeri Matahari Terbit tersebut secara penuh.
"Di negara-negara di seluruh dunia, pertukaran internasional tumbuh. Kami berpartisipasi dalam pertukaran ini dan mendapatkan keuntungan dari mata uang yen yang melemah," kata Kishida, seperti dilansir Japan Times.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kishida juga akan mempertimbangkan pelonggaran pembatasan lebih lanjut berdasarkan kondisi di dalam dan luar negeri. Tujuannya untuk menempatkan langkah-langkah perbatasan yang setara dengan sesama anggota kelompok negara G7.
Sebelumnya, Jepang telah mengizinkan turis asing masuk ke negara mereka sejak Juni 2022, tapi hanya turis dengan tur pemandu. Meskipun telah mengumumkan izin masuknya turis tanpa pemandu, pemerintah Jepang belum memberikan rincian tentang kebijakan tersebut.
![]() |
Namun, seorang pejabat pemerintah Jepang menyatakan, dalam beberapa hari mendatang pedoman kebijakan itu akan dirilis. Pengumuman terbaru terkait pariwisata itu akan menjadi berita gembira bagi industri pariwisata Jepang yang babak belur.
Tur dengan pemandu dan aturan yang ketat terbukti tidak populer di kalangan wisatawan asing. Menurut Badan Layanan Imigrasi Jepang, dalam dua bulan hingga akhir Juli 2022, hanya 8.155 turis asing yang mengunjungi Jepang.
Sebuah survei online yang dilakukan perusahaan pemasaran pariwisata, D2C X, pada Juli lalu, menunjukkan bahwa 72 persen dari sekitar 1.700 responden mengatakan, mereka kemungkinan besar akan menyerah mengunjungi Jepang bila aturan pembatasan yang berlaku saat ini tetap dijalankan.
Aturan yang berlaku sekarang memang mewajibkan turis asing memesan tur berpemandu. Selain itu, proses pengajuan permohonan visa ke Jepang juga memakan waktu, yang membuat pengunjung enggan datang ke negara itu.
Pekan lalu, Kishida mengatakan Jepang akan menghentikan aturan tes PCR pra-kedatangan ke Negeri Matahari Terbit itu mulai 7 September 2022. Namun, pengunjung tersebut harus telah menerima tiga suntikan vaksin Covid-19.
(wiw/wiw)