Penyakit menular seksual (PMS) umumnya ditularkan melalui aktivitas berhubungan intim. Kondom disebut jadi salah satu cara paling ampuh untuk mencegah penularan PMS.
Benarkah demikian?
Faktanya, kondom tidak 100 persen efektif dalam mencegah PMS. Artinya, akan tetap ada kemungkinan penularan PMS meski Anda berhubungan seks menggunakan kondom.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bila digunakan dengan sempurna, kondom diperkirakan 98 persen efektif [mencegah penularan IMS]," ujar ahli ginekologi, Felice Gresh, melansir Healthline.
Dua persen yang hilang menjelaskan fakta bahwa beberapa kondom bisa robek atau rusak saat digunakan. Sayangnya, banyak orang tidak menggunakan dengan cara yang tepat.
"Meski digunakan dengan cara yang benar pun, beberapa pemakaian kondom tidak bisa menutupi semua kulit alat kelamin," ujar Gersh.
Dengan penggunaan yang asal-asalan, kondom mungkin hanya 85 persen efektif mencegah PMS.
PMS sendiri menular melalui kontak kulit ke kulit atau melalui cairan tubuh, termasuk saat berhubungan seks. Dengan kulit yang tidak tertutup sempurna karena penggunaan kondom yang kurang tepat, bukan hal yang tak mungkin jika virus bisa menyebar.
![]() |
Namun, Anda tak perlu khawatir. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan pencegahan PMS.
Berikut diantaranya.
Kondom yang longgar lebih mungkin terlepas dengan sendirinya. Sementara kondom yang terlalu ketat sangat mungkin mengalami kerusakan tiba-tiba.
Anda disarankan untuk mencoba berbagai jenis dan merek kondom. Cari tahu mana yang paling cocok untuk Anda.
Kondom perlu disimpan di tempat yang sejuk dan kering.
Banyak orang menyimpan kondom di dompet yang ditaruh di saku celana. Padahal, kebiasaan ini adalah cara yang salah.
Dompet yang disimpan di saku celana akan menimbulkan terlalu banyak gesekan dan panas. Hal itu bisa membuat kondom jadi mudah rusak.
Tempat terbaik untuk menyimpan kondom adalah di dalam laci.
Kondom biasanya akan tersimpan dalam kemasan plastik. Buka kemasan dengan menggunakan jari, jangan gigi.
Membuka kemasan dengan gigi hanya akan menyebabkan robekan yang tidak terlihat.
Kondom sebisa mungkin dipasang sebelum Anda memulai aktivitas seksual, apa pun bentuk. Kondom tak cuma harus digunakan saat penetrasi.
Kontak antara area genital tanpa penetrasi juga memungkinkan terjadinya penularan virus.
Jika kondom kadung terpasang dengan cara atau posisi yang salah, maka kondom jangan digunakan kembali. Buang saja dan gunakan yang baru.
Saat menggunakan kondom, pastikan ada ruang yang tersisa di bagian atas. Biasanya ruangan ini akan berbentuk lebih kecil daripada area lainnya.
Ruang kecil ini merupakan tempat terjadinya ejakulasi. Jika Anda tak memberikan sisa ruang, ejakulasi bisa menyebabkan kondom robek.
(asr)