Pneumonia aneh di Argentina telah dikaitkan dengan bakteri Legionella. Apa saja gejala pneumonia misterius Argentina?
Sejak pekan lalu, warga Argentina diramaikan oleh sejumlah warga yang meninggal dunia akibat infeksi paru-paru yang tak diketahui penyebabnya.
Hingga Sabtu (3/9), empat warga dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit tersebut. Pasien sebelum mengalami gejala serupa penyakit infeksi lainnya, seperti demam tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat wabah pertama kali ditemukan, dokter sempat menguji pasien dengan tes Covid-19 dan Hantavirus. Namun, hasilnya negatif.
Mengutip AFP, hasil pemeriksaan laboratorium lanjutan kemudian menemukan biang kerok penyakit ini. Ia adalah bakteri Legionella yang bisa menyebabkan infeksi atau peradangan pada paru-paru.
Kebanyakan pasien legiuner--penyakit yang disebabkan bakteri Legionella--tertular melalui bakteri yang ada pada udara. Mengutip Mayo Clinic, bakteri ini dapat berkembang biak dalam sistem udara buatan manusia, seperti AC.
Pada tingkat yang ringan, bakteri ini menyebabkan demam Pontiac. Demam ini bersifat ringan dan sembuh dengan sendirinya.
Gejala pneumonia misterius Argentina sekilas mirip dengan Covid-19. Wajar saja, kedua bakteri dan virus memang menyerang organ pernapasan manusia.
![]() |
Gejala umumnya muncul 2-10 hari setelah terpapar dan mulai terasa secara bertahap. Berikut diantaranya.
- sakit kepala,
- nyeri otot,
- demam tinggi hingga 40 derajat Celcius,
- batuk berdahak atau berdarah,
- sesak napas,
- sakit dada,
- mual, muntah, diare,
- kebingungan.
Meski utamanya menyerang organ paru-paru, bakteri ini juga bisa memicu infeksi pada bagian lainnya, seperti jantung.
Pada kasus yang lebih parah, legiuner bisa menyebabkan kasus gagal napas, syok septik, hingga gagal ginjal akut. Semuanya menjadi komplikasi dari penyakit legiuner yang bisa berakibat fatal.
Demikian penjelasan mengenai gejala pneumonia misterius Argentina. Segera periksakan diri jika Anda mengalami gejala-gejala di atas.
(asr)