Tarif Naik, Pecinta Pesan Antar Ojol Menjerit: Gak Jadi Kawin

CNN Indonesia
Selasa, 13 Sep 2022 10:00 WIB
Setelah harga BBM naik, kini harga ojol juga naik. Emak-emak dan pecinta pesan makanan online makin menjerit.
Setelah harga BBM naik, kini harga ojol juga naik. Emak-emak dan pecinta pesan makanan online makin menjerit.(CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) ternyata bukan satu-satunya masalah yang harus dihadapi masyarakat, terutama Anda yang masih bergantung pada harga-harga murah, promo, sampai diskon besar-besaran.

Pasalnya, kini tarif angkutan daring atau ojol (ojek online) juga telah resmi naik, baik itu untuk tarif membawa penumpang atau pesan antar makanan. Rasanya seperti dihimpit dari mana-mana.

Kenaikan tarif ini tentu bikin pusing para anak kos yang jarang masak sendiri dan lebih sering pesan makanan pakai ojol.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irfan, karyawan swasta yang berkantor di kawasan SCBD mengaku sangat tersiksa dengan kenaikan tarif ojol ini. Apalagi dia pakai jasa ojol ini bukan cuma untuk pesan makanan tapi kadang-kadang buat pindah lokasi juga.

"Makan tuh dua kali lah sehari pesen ojol, ini naik ya repot kita. Gaji bisa habis buat pesen makan doang," kata Irfan menyuarakan keluahannya saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, Senin (12/9).

Himpitan harga yang membuat pusing ini kata Irfan tak sejalan dengan gaji yang dia dapat. Dia juga sempat berpikir untuk masak sendiri di kos. Tapi dia kesulitan mengatur waktu karena hidup di Jakarta semua rasanya berjalan terlalu cepat.

Belum lagi dia juga tidak punya skill masak yang mumpuni. Hanya bisa telur ceplok atau masak mi instan.

"Masuk kerja jam 8, mau masak buat sarapan dan makan siang udah ga keburu. Ya paling udah beli aja. Kalau mau murah ujung-ujungnya beli di warteg, tapi kan harga makanan warteg naik juga gara-gara BBM naik," keluhnya.

"Kalau naik mulu, enggak kawin-kawin deh saya," katanya menambah sesi curhatnya.

Kenaikan harga memang menambah daftar panjang himpitan ekonomi yang tentu saja tidak hanya menyiksa mereka yang masih lajang. Para ibu rumah tangga yang bergelut sambil mengasuh bayi sampai kadang tak sempat memasak juga terkena imbas.

Tidak ada kaum mendang-mending untuk urusan naik harga. Semua kena imbas, karena semua pasti pernah atau bahkan sering pakai jasa pesan antar makanan.

Emak-emak Juga Kena Imbas

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER