Tarif Naik, Pecinta Pesan Antar Ojol Menjerit: Gak Jadi Kawin

CNN Indonesia
Selasa, 13 Sep 2022 10:00 WIB
Setelah harga BBM naik, kini harga ojol juga naik. Emak-emak dan pecinta pesan makanan online makin menjerit.
Setelah harga BBM naik, kini harga ojol juga naik. Emak-emak dan pecinta pesan makanan online makin menjerit.(CNN Indonesia/Safir Makki)

Emak-emak juga kena imbas

Para ibu rumah tangga ternyata banyak yang terkena imbas kenaikan ojol ini. Bayangkan, jika dalam satu hari mereka memesan makanan dua atau tiga kali, berapa kocek yang harus dikeluarkan. Tentunya bukan uang yang sedikit.

Perlu diketahui, saat ini tarif jasa batas bawah ojol ada di angka Rp 2.550 per km dan biaya jasa minimal dengan rentang biaya jasa per 4 km antara Rp 10.200-11.200. Tarif ini tentu belum ditambah biaya resto, pajak, sampai parkir yang kerap ditanggung penumpang.

Lisa Wardana salah satunya, ibu anak satu ini mengaku keberatan dengan tarif ojol yang naik. Daripada harus ikut pesan antar dengan harga yang dikatrol cukup tinggi, dia lebih memilih datang langsung ke resto tempat makanannya dijual.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kan harga yang tertera di ojol sudah dinaikkan dari harga tokonya kan. Ya sebetulnya memberatkan sih gak mempermudah untuk ibu rumah tangga kayak aku," kata Lisa.

Padahal menurut dia, jasa pesan antar makanan melalui ojek online ini memang sangat membantu. Apalagi dia memiliki batita (bayi usia di bawah tiga tahun) yang sedang aktif-aktifnya, terkadang dia bahkan tidak sempat memasak karena sibuk mengurus anak dan pekerjaan rumah lainnya.

Walau memang sulit, mau tidak mau Lisa pun berpikir untuk memasak sendiri. Menyetok makanan di kulkas rasanya lebih murah walau memang dia harus kerepotan sambil mengasuh anak.

"Padahal kalau tarif normal kan ngebantu banget ibu rumah tangga yang ada anak kecil yang susah buat beli ke tempatnya langsung juga suka kerepotan buat masak," katanya.

Hal serupa juga diungkap Devina Damarani. Bedanya, Devina mengaku kemungkinan menggunakan jasa ojek online untuk pesan antar makanan tetap dia lakukan walau memang cukup keberatan dengan kenaikan harga yang cukup signifikan itu.

Bedanya, pesan antar makanan saat ini mungkin lebih jarang jika dibandingkan dulu saat tarif ojol belum naik.

"Soalnya tetap butuh jasa antar makanan sih, karena kalau anak lagi rewel dan gak keburu masak mau gak mau tetap mesen," katanya.

Devina menyebut untuk menyiasati tarif yang mahal ini, dia mungkin akan lebih sering meminta bantuan suami untuk membeli makanan ke luar alih-alih sering pesan lewat jasa pesan antar.

Pasalnya, harga makanan yang tertera di aplikasi ojol dengan harga asli di resto biasanya naik lumayan tinggi. Belum lagi ada biaya resto, pajak dan parkir yang juga mesti ditanggung pembeli.

"Makanya untuk jarak yang masih dekat dan ada suami di rumah ya tetap mending dia yang jalan saja pakai motor buat beli," jelasnya.

Mau tidak mau, masyarakat baik itu para lajang maupun yang sudah berumah tangga memang akan kena imbas kenaikan harga. Tidak ada yang diuntungkan karena ternyata para pengemudi ojek online pun merasa kesulitan dengan kenaikan harga ini.

Salah satunya Darmin (43) pengemudi angkutan online di kawasan Jakarta yang kadang menarik penumpang atau kadang jadi jasa antar makanan. Kata dia, sejak harga BBM naik diikuti tarif ojol naik bisa dibilang penumpang pun makin lesu.

"Kita tuh nggak untung loh, ya kadang malah nggak nutup buat bensin sama makan. Belum lagi capeknya, belum lagi hujan, panas, ya cape banget tapi harus tetap dijalani," katanya.

(tst/chs)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER