Anak Gaul Wajib Waspada, Kebiasaan yang Bikin Kamu Jadi Korban Hacker
Selain ancaman hacker seperti Bjorka, rentetan kebocoran data masyarakat belakangan terjadi di pertengahan 2022. Faktanya, kejahatan dunia maya yang dilakukan oleh para peretas misalnya hacker Bjorka terjadi di kalangan masyarakat bahkan pemerintahan.
Untuk melindungi diri Anda, sangat penting untuk mengingat praktik terbaik dalam mengurangi kemungkinan pencurian identitas.
Beberapa orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki kebiasaan buruk yang dapat meningkatkan risiko pencurian identitas seperti hacker Bjorka.
Kalau kamu suka nongkrong bareng di kafe atau restoran, kamu harus waspada. Ada beberapa kebiasaan yang tak disadari yang bikin kamu rentan jadi korban hacker.
Lihat Juga : |
Tanpa sadar, Anda mungkin membiarkan diri Anda terbuka terhadap serangan atau mengambil risiko yang tidak perlu.
Berikut adalah kebiasaan buruk dunia maya yang dapat membuat Anda terkena beberapa konsekuensi yang serius di dunia nyata, dikutip dari Norton.
1. Menggunakan password yang sama untuk semua akun penting
Seseorang tentunya memerlukan kata sandi untuk mengakses email, akun bank, media sosial, aplikasi, situs streaming, dan seterusnya. Beberapa orang memutuskan untuk menggunakan satu kata sandi yang sama untuk setiap akun.
Faktanya, seperlima dari semua korban kejahatan dunia maya menggunakan kata sandi yang sama di semua akun dan 58 persen berbagi setidaknya satu perangkat atau kata sandi akun dengan orang lain.
Menggunakan satu kata sandi mungkin hal yang nyaman tetapi hal ini dapat membuat akun Anda tidak aman.
2. Pakai jaringan Wi-Fi publik sembarangan
'Mas atau mbak, passwordnya apa?" Sering bertanya soal ini ke pegawai restoran atau kafe? Hati-hati.
Jaringan Wi-Fi publik mungkin tampak aman, namun Anda tidak pernah tahu apakah jaringan tersebut aman atau tidak.
Jika terdapat jaringan Wi-Fi yang "unsecured" atau tidak aman memungkinkan Anda terhubung tanpa kata sandi atau login hotspot, jaringan tersebut patut dicurigai.
Ancaman umum dari jaringan Wi-Fi adalah serangan Man-in-the-Middle, di mana penyerang mencegat informasi yang Anda kirim atau terima.
Anda juga bisa menggunakan jaringan yang tidak terenkripsi, yang berarti siapa pun dapat menguping dari sinyal. Hal ini memungkinkan Anda menyiarkan semua yang Anda lakukan kepada penjahat.
Aturan praktisnya adalah tetap menggunakan jaringan publik yang aman. Namun perlu diingat, bahkan jaringan "aman" belum tentu aman. Hotspot berbahaya dapat meniru jaringan yang sah dengan menggunakan nama yang dapat dipercaya untuk menipu Anda agar terhubung, memungkinkan penyerang mengakses informasi sensitif.
Hindari menggunakan jaringan publik untuk berbelanja online dan jangan mengakses rekening bank, data pribadi sensitif, atau akun media sosial menggunakan Wi-Fi publik.
3. Tidak waspada terhadap pesan atau lampiran aneh
Jika Anda mendapatkan email atau pesan yang tidak diinginkan dari seseorang yang tidak Anda kenal, pikirkan dua kali sebelum membukanya.
Taktik phishing yang umum adalah mengirim seseorang lampiran atau tautan yang berisi semacam malware (perangkat lunak berbahaya yang dapat menginfeksi perangkat Anda) atau trojan, seringkali dengan judul yang menggoda atau pesan yang dirancang untuk membuat Anda mengkliknya.
Pesan tersebut terkadang dapat berasal dari akun teman atau anggota keluarga yang telah diretas atau disusupi. Jadi jika Anda mendapatkan pesan atau tautan yang mencurigakan dari seseorang yang Anda kenal, tidak ada salahnya untuk menghubungi mereka untuk memastikan keamanannya.
4. Malas ganti password wi-Fi atau modem
Banyak orang tidak terlalu mempertimbangkan kata sandi Wi-Fi atau modem mereka di rumah. Faktanya, mengubah kata sandi Wi-Fi sendiri merupakan sesuatu yang harus dilakukan.
Sangat menggoda untuk membiarkan kata sandi default atau kata sandi bawaan di tempatnya. Lagi pula, kata sandi bawaan yang biasa ditemukan di bawah modem biasanya terlihat seperti kata sandi yang sangat kuat. Kenyataannya adalah bahwa kata sandi ini dapat dengan mudah ditemukan.
5. Membiarkan diri sendiri tidak terlindungi
Tidak ada yang pernah menyangka akan menjadi korban serangan siber, tetapi salah satu cara untuk menghindarinya adalah dengan mengambil beberapa tindakan pencegahan dasar.
Hal terpenting yang harus dihindari adalah membiarkan diri Anda terbuka saat online. Hal ini berlaku terutama untuk ponsel Anda yang dapat berisi harta karun berupa informasi sensitif di email dan aplikasi lainnya.
Luangkan waktu sejenak untuk memikirkan apa yang Anda taruh di dalam ponsel Anda. Contohnya, foto pribadi, login rekening bank, dan percakapan pribadi yang kemungkinan dapat diakses bagi siapa saja yang memiliki akses. Hal-hal seperti ini membuat kamu jadi rentan jadi korban hacker seperti hacker Bjorka.
(del/chs)