Seorang turis asing atau bule dengan akun media sosial Instagram @hometown.earth memperlihatkan tindakan tercela dengan sengaja mengencingi Gunung Bromo di Jawa Timur.
Video aksi tidak terpuji bule itu viral di media sosial dan mendapat kecaman dari netizen Indonesia. Akun Instagram bule nakal itu diketahui berbahasa Jerman.
Di sisi lain, Gunung Bromo merupakan kawasan yang sakral. Masyarakat Tengger menganggap Gunung Bromo erat kaitanya dengan nenek moyang mereka yakni Joko Seger dan Roro Anteng.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Supoyo selaku tokoh adat Suku Tengger Probolinggo pernah berpesan, pengunjung yang datang dan naik ke atas kawah Gunung Bromo, mesti memperhatikan larangan yang ditetapkan warga setempat.
Pelancong memang dilarang buang air kecil dengan menghadap Gunung Bromo atau melempar batu ke kawah Bromo. Pelancong juga dilarang mengambil barang yang ada di sekitar Bromo untuk dibawa pulang.
"Karena Gunung Bromo sakral, hindari kencing menghadap Bromo, dilarang mengambil barang di sekitar gunung untuk dibawa pulang, ditakutkan disuruh kembalikan sama leluhurnya yang menjaga Bromo. Kasihan nanti jauh-jauh datang lagi hanya untuk mengembalikan barang," ujar Supoyo, seperti dilansir detik.com.
"Kalau hanya lihat tidak apa-apa terus kembalikan, dan jangan lempar batu ke kawah Bromo dan jaga ucapan dan hati dari kejelekan, Gunung Bromo sakral," imbuhnya.
Akibat ulahnya tersebut, penolakan agar bule itu tidak datang lagi ke Indonesia disuarakan. Salah satu perancang wanita di Indonesia, Niluh Djelantik, merespons keras. Niluh menyebut Gunung Bromo adalah area suci, karena Suku Tengger yang beragama Hindu selalu mengadakan upacara di Bromo secara berkala.
"Mengencingi Gunung Suci Bromo, @hometown.earth You are a f*ckin disgrace to our country. Do your homework and learn about the rules of the place you are visiting before creating provocative content showing terrible example to other tourist," tulis Niluh dikutip Rabu (14/9/2022).
"Bromo is a holy mountain has been guarded by Tengger Tribe for generations. You are welcome to enjoy the scenery, but you need to use your brain. This is not your home. Behave well as a guest and you will be treated nicely," tambahnya.
(wiw/wiw)