Obrolan seputar ranjang memang selalu menarik untuk disimak. Apalagi, jika Anda menemukan sederet fakta mengejutkan seputar seks di berbagai belahan dunia.
Fakta bahwa ada orang yang menjalin hubungan dengan sex doll saja sudah cukup mengejutkan. Pria asal Hong Kong, Xie Tianrong, bertunangan dengan Mochi, boneka seks miliknya. Menurut dia, lebih mudah mengencani boneka seks daripada perempuan sesungguhnya karena Mochi tidak menuntut apa pun.
"Saat saya dan pacar saya dulu bersama, dia selalu menatap ponselnya, tapi dengan Mochi beda. Dia akan fokus dan memberikan saya seluruh perhatiannya," ujar Xie, seperti dikutip dari The Sun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih ada sederet fakta lain yang tak kalah mengejutkan sebagai berikut, mengutip berbagai sumber.
Semasa berkuasa, Hitler mencanangkan Proyek Borghild dengan tujuan mencegah tentara Jerman tertular penyakit menular seksual, terutama sifilis.
Tim ilmuwan Hitler mencurahkan banyak waktu dan upaya untuk proyek tersebut. Para tentara dibuatkan boneka seks untuk mencegah mereka 'jajan'.
Hanya saja, para tentara menolak sebab merasa malu jika pasukan Sekutu menangkap mereka dan menemukannya.
Seperti dikutip dari Your Tango, sisa fisik proyek ini langsung lenyap sebab pabrik-pabrik hilang dalam pengeboman Dresden.
Di beberapa negara seperti Belanda, Jerman, dan Swiss diberlakukan kebijakan tunjangan bercinta bagi orang tertentu. Tunjangan ini berlaku bagi penyandang disabilitas fisik untuk bercinta dengan pekerja bantuan seksual.
![]() |
Swiss memang melegalkan prostitusi. Namun, bukan berarti prostitusi bebas dilakukan sembarangan.
Pemerintah memantau setiap transaksi seks yang dilakukan warga. Caranya dengan membuat seks 'drive-in'.
Lokasi didesain seperti tempat cuci mobil dimana pengemudi harus melewati pos pemeriksaan untuk negosiasi tarif.
Kemudian, dikutip dari Huffington Post, pengemudi akan menuju salah satu stan untuk menghabiskan waktu bersama. Setiap stan memiliki alarm sehingga pekerja bisa segera memberitahu pihak berwenang jika ada keadaan darurat.
India melarang penjualan sex toys. Seperti dikutip dari Times of India, penjualan sex toys bisa ditindak dengan Pasal 292 Hukum Pidana India yang mendefinisikan istilah 'cabul' dan memberikan hukuman terhadap distribusi barang tersebut.
Penjualan sex toys adalah perbuatan yang bisa dikenakan hukuman dua tahun kurungan untuk percobaan awal dan lima tahun jika mengulang perbuatan tersebut. Selain penjual, pembeli sex toys pun bisa ditangkap.
Berdasarkan studi yang dilakukan Durex pada 2005 lalu, Jerman memberikan pendidikan seks sejak anak berusia 11,3 tahun. Sementara Vietnam tidak memberikan pendidikan seks hingga usia anak mencapai 16 tahun.
Berapa kali Anda bercinta dalam setahun? Soal frekuensi berhubungan seks, mungkin Anda harus melihat Yunani.
Dari studi oleh Durex pada tahun 2005, partisipan dari Yunani melaporkan berhubungan seks rata-rata 138 kali per tahun. Sementara itu, Jepang melaporkan 'hanya' bercinta sebanyak 45 kali per tahun.
(els/asr)