Harry Merasa Kesulitan di Dekat William, Perlu Terapi Keluarga?
Pangeran Harry disebut merasa kesulitan saat berada dekat dengan Pangeran William pada seminggu terakhir.
Kedua bersaudara tersebut, yang sudah tidak dekat selama beberapa waktu, menghabiskan waktu bersama, sejak nenek mereka, Ratu Elizabeth II, meninggal dunia pada Kamis (8/9).
Sumber anonim yang dekat dengan Pangeran Harry mengatakan bahwa meskipun kebersamaan Harry dan William menimbulkan rasa tidak nyaman di antara keduanya, mereka tetap mencoba untuk terlihat akur dengan satu sama lain, mengutip Page Six.
Pemicu kericuhan hubungan mereka dalam beberapa tahun terakhir disebut-sebut disebabkan oleh keputusan Harry meninggalkan tugas-tugas kerajaannya dan pindah ke Amerika bersama sang istri, Meghan Markle serta kedua anak mereka, Archie dan Lilibeth.
Menanggapi hal ini, psikiater di National Health Services Max Pemberton menganjurkan untuk William dan Harry melakukan sesi terapi keluarga.
"Perselisihan antar keluarga memang selalu rumit. Saya telah mengikuti banyak sesi terapi keluarga selama bertahun-tahun dan perselisihan semacam ini selalu memiliki akar yang sangat dalam dan kompleks," tulis Pemberton untuk Daily Mail.
"Tujuan dari terapi keluarga atau kelompok adalah untuk mencoba membantu semua pihak dalam memahami kejadian yang telah terjadi dan bagaimana cara mencapai penyelesaiannya," lanjutnya.
Sementara perpecahan dapat dipicu oleh peristiwa tertentu, biasanya hal tersebut merupakan puncak dari luka lama yang belum diselesaikan. Anggota keluarga yang mengikuti terapi keluarga biasanya menjadi bingung tentang apa yang sebenarnya terjadi sehingga mengharuskan mereka untuk mengikuti sesi terapi ini.
Meski William dan Harry sudah terlihat hadir bersama-sama untuk menghormati sang nenek yang berpulang, Ratu Elizabeth II, namun Pemberton mengatakan bahwa mereka butuh bicara dari hati ke hati untuk mencoba memahami rasa sakit satu sama lain.
"Saya menganjurkan keduanya untuk melakukan terapi keluarga sehingga mereka dapat memahami dengan baik apa yang terjadi pada ikatan mereka yang dulunya sangat baik," ujar Pemberton.
"Pada akhirnya, para istri mereka dan ayah mereka dapat diajak untuk mengikuti sesi terapi itu juga. Hal ini adalah satu-satunya cara untuk mengatasi masalah utamanya," jelasnya.
Dirinya menjelaskan sesi terapi ini akan sangat membantu bagi para pihak untuk menyelesaikan masalahnya dengan memahami apa yang terjadi pada masing-masing pihak daripada hanya berfokus pada perasaan sepihak.
Ia menegaskan, terapi keluarga bukan tentang menyalahkan Wiliam atau Harry, namun untuk membantu mereka memahami bagaimana masalah mereka telah muncul dan berkembang di publik.
(del/chs)