Jakarta, CNN Indonesia --
Pasir putih terhampar di lingkungan yang sunyi. Nyiur-nyiur meronggeng diterpa angin jinak. Air yang tenang dengan panorama garis pantai yang memanjang. Senyum-senyum para pedagang rujak memberi kehangatan para pengunjung yang datang.
Pantai Natsepa merupakan destinasi wisata bahari dekat Kota Ambon. Lokasinya berada di Desa Suli, Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Koordinatnya berjarak sekitar 18 kilometer dari Kota Ambon. Banyak cara menggapai Natsepa, mulai dari angkutan umum, kendaraan roda empat hingga meluncur dengan roda dua.
Pantai Natsepa dipandang sebagai lokasi wisata yang cukup melegenda. Selama bertahun-tahun pantai ini jadi favorit kunjungan penduduk lokal maupun para wisatawan lokal dan mancanegara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nama Natsepa bahkan sudah terkenal hingga penjuru Eropa terutama bagi para nenek moyang bangsa Belanda. Sebagai pijakan kolonialisme di timur Indonesia, Ambon dan Pantai Natsepa laksana monumen kerinduan bagi para bangsa putih yang terusir saat Nusantara merdeka.
 Aktivitas wisatawan lokal dan pemandangan pantai saat musim hujan di Pantai Natsepa, Maluku Tengah, Selasa, 12 Juli 2022. CNN Indonesia/Safir Makki |
Harga tiket masuk mengunjungi tempat wisata satu ini hanya Rp3.000 per orang. Dengan harga tersebut, pengunjung bisa menghabiskan waktu seharian untuk menyusuri pantai yang terbilang sangat indah ini.
Ombak yang tenang khas lautan teduh memang sangat ideal untuk berenang. Pantai Natsepa dikungkung Teluk Ambon, membuatnya tak curam sehingga sangat aman bahkan bagi anak-anak. Bagi yang ingin berendam pun diperkenankan. Ada kepercayaan masyarakat lokal bahwa berenang di Pantai Natsepa bisa menyembuhkan penyakit ringan.
 Pantai Natsepa memiliki pasir putih dan salah satu yang terluas di sepanjang pesisir pulau Ambon. CNN Indonesia/Safir Makki |
Di saat anak-anak sedang bermain air dan pasir putih, para orang tua dapat berteduh di selasar hingga rumah-rumah jajanan di pinggir pantai. Hijaunya dedaunan dari pohon-pohon di sekitar Natsepa menciptakan pemandangan yang permai: perpaduan warna hijau, putih, dan biru yang serasi.
Jika hendak berkeliling menjejak tiap jengkal keindahan Pantai Natsepa, warga setempat juga menyediakan perahu untuk berkeliling dengan biaya Rp 20.000 untuk satu jam perjalanan.
Bagi yang tak ingin pulang dengan tangan kosong, tidak jauh dari pantai sekitar 700 meter para pengunjung juga bisa menjumpai pasar yang menjual berbagai macam ikan segar yang langsung dibawa oleh para nelayan. Mahal ataupun murahnya harga ika di sana tergantung dengan cuaca.
Klik untuk selanjutnya: Kuliner Legendaris dari Natsepa
Jika pelancong ditanya apa saja makanan khas dari Maluku, maka berjejerlah disebut papeda, colo-colo, bubur ne, ampas terigu, hingga kenari panggang. Namun jika ditanya apa yang khas dari Pantai Natsepa, semua akan sepakat menyebut: rujak.
Berkunjung ke Pantai Natsepa memang tak lengkap jika belum mencoba rujak natsepa. Tak jauh beda dengan lainnya, rujak ini berupa terdiri dari irisan buah segar, seperti kedondong, mangga, belimbing, jambu air, pepaya, hingga nanas. Tapi apa daya, orang Ambon menyebut belum ke Ambon jika belum makan rujak Natsepa. Satu porsinya hanya dijual Rp18 ribu.
Rujak Natsepa tidak jauh berbeda dengan rujak yang ada di daerah lainnya, yaitu irisan buah kemudian dituangkan bumbu rujak di atasnya. Namun satu hingga dua hal yang membedakannya, tingkat manis dan keasaman yang sangat otentik hanya tanah Maluku yang punya.
Keunikan utama rujak ini terletak pada sambal kacangnya yang ditumbuk dengan pola yang kasar. Gula merah menjadi unsur utama. Saus rujak layaknya selai yang banjir merendam potongan buah yang diiris besar-besar.
 Rujak Natsepa khas Ambon. CNN Indonesia/Safir Makki |
"Rujak Natsepa menggunakan daging buah pala yang menjadi sensasi keasamannya," ujar Mama Manuputty.
Jika tak ada buah Pala, maka pangkal buah belimbing bakal menjadi penggantinya. Namun demikian Manuputty mengatakan beruntunglah bagi para pengunjung yang dapat menikmati rujak Natsepa dengan saus khas asam daging buah pala.
Di Pantai Natsepa berjejer sekitar kurang lebih 40 pedagang rujak. Uniknya, para pedagang rujak di sini semuanya merupakan kaum perempuan. Tradisi ini sudah turun temurun bagi masyarakat setempat. Di saat suami melaut, sang istri merujak.
Akses ke Pantai Natsepa
Untuk menuju ke pantai Natsepa cukup mudah. Pengunjung dapat menggunakan transportasi umum dari Terminal Besar di kota Ambon menuju Negeri Suli dengan jarak tempuh sekitar 30 menit.
Menuju Pantai Natsepa bisa lebih mudah jika menggunakan kendaraan pribadi (mobil atau sepeda motor) karena pantai Natsepa dekat dengan pusat kota Ambon, sekitar 18 km.
Rekomendasi kunjungan ke Pantai Natsepa umumnya saat akhir tahun. Waktu-waktu tersebut dianggap pas karena ombak di Pantai Natsepa tidak deras, sehingga lebih nyaman untuk berenang dan bermain air. Tak hanya berenang, pengunjung juga dapat menikmati kegiatan dengan naik banana boat dengan kisaran harga Rp30 ribu per orang.
 Aktifitas wisatawan lokal dan pemandangan pantai saat musim hujan di Pantai Natsepa, Maluku Tengah, Selasa, 12 Juli 2022. CNN Indonesia/Safir Makki |