Benteng bernuansa hitam ini berbentuk segi lima. Dikenal sebagai Pentagon-nya Indonesia. Kekhasannya bahkan membuat uang pecahan Rp1.000 emisi terbaru menggunakan gambar bangunan yang menghadap ke Gunung Api Banda tersebut. Benteng Belgica mewakili semua cerita tentang Kepulauan Banda memantik gesekan antara Portugis dan Belanda di Pulau Naira di awal abad ke-16.
Belanda yang diwakili VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) pada 1605 membuat perjanjian dengan masyarakat Banda. Kesepakatan dibuat sepihak: monopoli VOC terhadap komoditi rempah di Banda. Namun masyarakat Banda masih tetap menjual rempah kepada pihak lain. Benteng Belgica didirikan, pendekatan militer mulai dilakukan.
Lihat Juga : |
![]() |
Usai Portugis tersingkir, pada 1611 VOC membangun benteng di Pulau Neira yang bernama Benteng Belgica I atas perintah Gubernur VOC saat itu Pieter Both. Kemudian dibangun lagi benteng tambahan bernama Benteng Neira di atas Benteng Belgica I. Pada 1660 kedua benteng dibongkar dan diganti dengan benteng baru yaitu Benteng Belgica II.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 1667 Cornelis Speelman mengunjungi Banda dan memerintahkan seorang insinyur Adriaan de Leeuw untuk mendesain benteng yang baru (Benteng Belgica III). Konstruksi benteng ini selesai pada tahun 1673 dan berdiri hingga sekarang.
Benteng Belgica memiliki dua lapisan dinding. Lapisan pertama dari benteng ini tebal satu meter setengah, dengan setiap sisi dinding panjangnya mencapai 40 meter. Tinggi dinding dari benteng ini mencapai 5,4 meter yang di setiap sudutnya terdapat ruang jaga.
![]() |
Pada lapis kedua, bagian dalam benteng dibangun untuk markas-markas para serdadu. Di tiap sudutnya terdapat menara setinggi 13,8 meter. Di bangunan kedua ini, ada sekitar 18 ruangan yang bisa digunakan untuk para prajurit atau menyimpan amunisi. Ruangan tersebut memiliki langit yang melengkung. Ukuran ruang terbesar sekitar 8,5 x 3,5 meter dan yang terkecil 6,5 x 3 meter. Benteng Belgica dapat menampung sekitar 400 tentara.
Harga tiket untuk masuk ke Benteng Belgica sebesar Rp 20.000 per orang. Benteng ini buka dari jam 08.00 dan tutup pada jam 17.00.
![]() |
Merupakan benteng yang mungkin dalam kondisi hampir tidak utuh. Benteng Hollandia berada di Pulau Banda Besar dan langsung menghadap Gunung Api Banda. Untuk mencapai benteng ini, wisatawan harus menyebrang ke Pulau Banda Besar dari Pulau Neira. Dibuat pada tahun 1642 berhadapan dengan rumah Gubernur Jenderal VOC (Istana Mini) di Neira.
Awalnya benteng ini bernama Fort Lonthoir. Kemudian nama ini diubah oleh Pieter Vlak menjadi Fort Hollandia. Benteng itu dibangun untuk mengendalikan lalu lintas laut yang melintas selat antara Naira dan Lonthoir, terutama untuk memonitor aktivitas perdagangan pala di jalur laut lonthoir dan neira.
Lihat Juga :![]() LAPORAN INTERAKTIF Tragedi Mestika Tanah Banda |
Benteng Hollandia dibangun dari susunan batu andesit, batu karang, dan bata merah yang direkatkan menggunakan kalero (bubuk batu karang yang dihasilkan melalui proses pembakaran), serta tambahan batu ekspos (kotak) pada dinding terluar bastion.
Kondisi benteng kini dalam keadaan rusak dan menyisakan gerbang (main entrance). Sementara sisi lainnya berada pada taraf kerusakan tertinggi atau hilang tak berbentuk. Meski masuk dalam kawasan cagar budaya, tak ada tiket masuk untuk mengelilingi benteng ini. Para wisatawan yang datang biasanya hanya dikenakan tarif parkir yang dibayarkan ke rumah warga sekitar.
Mengunjungi Benteng Hollandia bisa menuntaskan keinginan para wisatawan untuk berswafoto. Spot terbaik benteng ini ialah menghadap Gunung Api Banda di saat matahari tenggelam.
![]() |