Penataan Pantai Samigita ini ditargetkan rampung pada tahun 2023 dengan menelan dana sekitar Rp 250 miliar. Penataan obyek wisata ini, tidak hanya di kawasan Samigita semata, namun akan berlanjut sampai ke kawasan Canggu.
"Target, kalau tidak ada halangan di 2023. Samigita kita tuntaskan baru nyambung. (Dana) itu mungkin sampai Rp 250 miliar," ungkapnya.
Selain itu, untuk fasilitas dalam penataan wilayah Samigita akan menjaga estetika, keasrian dan penataan kepada masyarakat yang berjualan agar tidak semrawut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fasilitas yang pertama, kami harus menjaga estetika dan keindahan, keasrian dan kita memberikan tempat-tempat kepada masyarakat yang berjualan di situ, tertata dengan baik tidak sembrautan," ujarnya.
Selain penataan itu, pihaknya juga membangun tsunami early system atausistem peringatan dini tsunami di wilayah Samigita. Kemudian, bekerjasama denganBalai Sungai Bali Penida juga telah melaksanakan program stop over di tengah laut, untuk meminimalisir abrasi pantai akibat gelombang besar dari adanya 4 arus laut dan palung.
"Kita juga bangun tsunami early sistem di situ. Ini kita berikan kepada masyarakat internasional maupun lokal. Itu yang terbaik, termasuk juga penataan arus di dalam, di Kuta itu ada empat jenis arus air yang ada. Salah satu contoh dekat-dekat situ, ada palung laut nanti akan ada stop over di tengah pantai di palung laut itu, untuk mengantisipasi tidak besarnya ombak yang keluar, keluar tapi tidak besar sekali," katanya.
"Kita sudah berkoordinasi dengan Balai Sungai Bali Penida, berkenaan dengan abrasi di kawasan Kuta itu, nanti kedepan akan ditambah pasir lagi untuk sepadannya sehingga betul-betul tempat ini luas sekali," ujarnya.
(kdf/wiw)