Seluruh muslim di dunia memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW setiap 12 Rabiul Awal. Tahun ini, peringatan Maulid Nabi jatuh pada Sabtu, 8 Oktober 2022. Lantas, apa makna dari Maulid Nabi Muhammad SAW?
Melansir situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), umat Islam sepatutnya memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW karena hari tersebut merupakan wujud cinta kepada Nabi Muhammad sekaligus rasa syukur kepada Allah atas kelahiran Nabi Muhammad.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan peringatan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW bermakna rasa syukur kepada Allah atas kelahiran Nabi tertuang di dalam As-Suyuthi: 63.
والشكر لله تعالى يحصل بأنواع العبادات كالسجود والصيام والصدقة والتلاوة وأي نعمة أعظم من النعمة ببروز هذا النبي صلى الله عليه وسلم الذي هو نبي الرحمة في ذلك اليوم
Artinya: "Syukur kepada Allah SWT terwujud dengan pelbagai jenis ibadah, misalnya sujud (salat sunah), puasa, sedekah, dan membaca Alquran. Adakah nikmat yang lebih besar pada hari ini dari kelahiran Nabi Muhammad SAW, Nabi kasih sayang."
Selanjutnya makna dari Maulid Nabi Muhammad SAW ini perlu diamalkan oleh umat Islam dengan menjadikannya niat untuk melakukan ibadah di Hari Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sebab, perbuatan baik harus diiringi dengan niat seperti yang tertuang di As-Suyuthi: 62.
وأما مجرد فعل البر وما ذكر معه من غير نية أصلا فإنه لا يكاد يتصور ولو تصور ولم يكن عبادة ولا ثواب فيه إذ لا عمل إلا بنية ولا نية هنا إلا الشكر لله تعالى على ولادة هذا النبي صلى الله عليه وسلم في هذا الشهر الشريف
Artinya: "Perbuatan baik dan ibadah lainnya tanpa niat sama sekali hampir-hampir sulit dibayangkan. Kalau pun iya, maka ia tidak bernilai ibadah. Tidak ada pahala di dalamnya karena tidak ada amal tanpa niat. Sedangkan niat di sini (peringatan Maulid) tidak lain adalah syukur kepada Allah SWT atas kelahiran Nabi Muhammad SAW pada bulan mulia ini."
Cendekiawan muslim Quraish Shihab menambahkan makna dari Maulid Nabi Muhammad SAW adalah agar semakin banyak umat yang mengenal Nabi Muhammad SAW, sehingga tumbuh rasa cinta kepada Nabi Muhammad.
Cara mengenalkannya perlu dilakukan dengan perayaan yang positif, bukan negatif.
"Jadi apa makna itu? Memang Allah memerintahkan 'Qul wabifadlillahi wabirahmati fabidzalika falyafrahu wa khairum mimma yajma'un'. Berkat rahmat Allah, berkat anugerah Allah hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik. Ini yang dijadikan ulama untuk merayakan Maulid (Nabi)," terang Quraish Shihab mengutip situs NU Online.
Yang tak ketinggalan, makna dari Maulid Nabi Muhammad SAW juga menjadi kebangkitan semangat bagi umat untuk berjihad dalam membela Islam dan meneladani sikap Nabi Muhammad SAW.
Itulah makna dari Maulid Nabi Muhammad SAW. Semoga dapat bermanfaat.
(uli/juh)