Serial Dahmer-Monster: The Jeffrey Dahmer Story laris manis di pasaran. Di Netflix, serial ini bahkan menempati posisi ke-2 serial berbahasa Inggris terlaris.
Serial ini mengupas kisah pembunuh berdarah dingin Jeffrey Dahmer. Selama periode 1978 dan 1991, ia telah membunuh dan memutilasi 17 korban. Beberapa di antara korban bahkan dimakannya.
Pertanyaannya, mengapa banyak orang menyukai film yang memperlihatkan kekerasan?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Psikolog klinis Nuzulia Rahma Tristinarum mengatakan ada beberapa penelitian yang melihat motivasi orang menonton film atau serial berbau kekerasan. Disebutkan bahwa beberapa orang menyukai sesuatu yang berbeda, sensasi ketegangan, dan keberanian tokoh dalam film.
"Para responden juga menyatakan bahwa mereka menyukai film kekerasan karena tahu bahwa itu hanya film," kata Rahma pada CNNIndonesia.com via pesan singkat, Jumat (14/10).
Namun, dia mengingatkan bahwa tontonan berbau kekerasan seperti Dahmer bisa membawa dampak psikologis.
Bagi sebagian orang yang tidak kuat, mereka bisa mengalami kecemasan bahkan trauma sekunder. Trauma sekunder adalah orang yang mengalami trauma karena melihat atau mendengar tanpa mengalami langsung.
Meski demikian, tontonan seperti ini juga bisa membawa dampak positif termasuk orang jadi tahu bahwa ada kehidupan berbeda dari kehidupan sehari-hari yang dijalani.
"Bagi profesi tertentu, menonton film seperti ini dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk lebih memahami perilaku manusia dan cara manusia bertindak, penonton juga bisa belajar bagaimana cara menyelesaikan atau menghindari kejahatan serupa," imbuhnya.
![]() |
Rahma menegaskan tontonan berbau kekerasan, termasuk Dahmer, bukan tontonan untuk semua orang. Dia berkata anak di bawah umur, remaja, dan orang dengan masalah kecemasan serta punya sakit fisik tertentu tidak disarankan menonton.
Anak di bawah umur dilarang menonton karena emosi dan cara berpikirnya belum matang. Remaja yang sudah cukup umur tapi belum mendapat pendampingan dan diskusi tentang film serupa pun tidak disarankan karena bisa salah mengolah informasi.
Anak remaja yang ingin menonton tetap harus dengan pendampingan orang tua. Ajak anak diskusi mengenai dampak menonton film kekerasan dan membuat komitmen untuk tidak meniru adegan film.
Selain itu, orang dengan kecemasan dan penyakit fisik tertentu juga dianjurkan untuk tak menonton Dahmer.
"Orang yang memiliki kecemasan dan orang dengan penyakit fisik tertentu seperti penyakit jantung juga tidak disarankan," katanya.
Meski Anda tak masuk dalam kategori di atas, namun Rahma mengingatkan untuk tetap berhati-hati. Sebelum menonton, Anda disarankan untuk mengenal kekuatan diri.
"Jangan hanya karena ikut-ikutan, penasaran atau karena ditantang teman, langsung mau menonton tanpa memahami diri terlebih dahulu," katanya.
Yang jelas, baik remaja atau dewasa, pastikan orang yang menonton telah memiliki emosi yang matang, stabil, dan mampu berpikir kritis.
(els/asr)