Alasan Tak Semua Penumpang Boleh Duduk di Dekat Pintu Darurat Pesawat
Ketika naik pesawat, kamu tentu mengetahui keberadaan pintu dan jendela darurat. Seperti namanya, jendela dan pintu darurat pesawat hanya dipakai ketika terjadi kondisi darurat.
Kondisi darurat yang dimaksud adalah saat penumpang atau awak pesawat menganggap situasi mengharuskan segera keluar dari pesawat, karena adanya ancaman keselamatan, seperti kecelakaan atau kebakaran.
Untuk alasan itu pula tidak semua penumpang boleh duduk di dekat jendela dan pintu darurat pesawat. Seperti dirangkum dari berbagai sumber, hanya penumpang dengan kategori Able Bodied Passengers (ABP) yang diperkenankan duduk dekat emergency exit.
Dengan kata lain, penumpang yang duduk di dekat pintu darurat harus sudah cukup dewasa, sehat mental dan jasmani, punya penglihatan normal, serta mampu membaca.
Syarat ini berfungsi supaya penumpang itu bisa membantu awak kabin dalam membuka pintu atau jendela ketika keadaan darurat. Tentunya dengan tetap mengikuti arahan dari awak kabin.
Ketika pesawat berada di udara, pintu dan jendela darurat tidak dapat dibuka begitu saja, karena dirancang untuk tidak bisa dibuka saat pesawat sedang dalam penerbangan.
Apabila ada penumpang sengaja membuka pintu darurat tanpa ada arahan dari awak kabin, penerbangan bisa ditunda karena pesawat mesti diperiksa ulang untuk memastikan keamanan penerbangan.
Penumpang yang sembarangan membuka pintu darurat pesawat dapat dikenakan sanksi, karena perbuatannya dinilai membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan.
Berikut kriteria penumpang yang dibolehkan duduk di kursi dekat pintu darurat pesawat.
- Sehat fisik dan mental untuk membantu awak kabin dalam keadaan darurat.
- Mampu memahami instruksi darurat secara tertulis maupun lisan.
- Berusia 15 tahun ke atas.
- Tidak dalam keadaan hamil.
- Tidak berpergian dengan bayi.