Bagaimana Etilen Glikol Racuni Anak Hingga Bikin Gagal Ginjal Akut?

CNN Indonesia
Rabu, 26 Okt 2022 06:03 WIB
Penyakit gangguan ginjal akut bukanlah penyakit baru. Setiap tahun selalu saja ada orang yang dilaporkan mengalami penyakit ini.
Penyakit gangguan ginjal akut bukanlah penyakit baru. Setiap tahun selalu saja ada orang yang dilaporkan mengalami penyakit ini.(iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penyakit gangguan ginjal akut bukanlah penyakit baru. Setiap tahun selalu saja ada orang yang dilaporkan mengalami penyakit ini.

Tetapi kasus melonjak pada Agustus tahun ini. Jika sebelumnya hanya ada satu atau dua kasus, kini melonjak hingga 25 kasus dalam satu bulan. Meningkatnya jumlah pasien ini bukan tanpa sebab, keracunan etilen glikol disebut sebagai biang kerok utamanya.

Bagaimana proses keracunan etilen glikol yang disebut ada pada obat sirup? Apakah semua anak yang mengonsumsi obat sirup bisa terkena gagal ginjal akut?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril mengatakan penyakit gagal ginjal yang menyerang anak-anak memang merupakan kasus keracunan. Mereka keracunan obat sirup yang mengandung kimia berbahaya etilen glikol.

"Kandungan etilen glikol itu seharusnya tidak ada di obat. Tapi ini jadi cemaran pelarut di dalam obat. Makanya jadi toksik ke ginjal anak," kata Syahril dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Selasa (25/10).

Proses keracunan pun bisa terjadi sangat cepat. Hanya minum satu atau dua kali obat yang mengandung etilen glikol ginjal anak bisa rusak.

Meski demikian, tidak semua anak bisa mengalami masalah ginjal akibat keracunan. Hal ini berkaitan dengan pertahanan tubuh atau imunitas anak saat konsumsi obat tersebut.

"Jadi ada yang keracunan ada yang tidak. Cuma memang etilen glikol itu seharusnya tidak ada di obat," Kata dia.

Oleh karena itu, jika ada anak yang sempat konsumsi obat sirup namun kondisinya baik, orang tua tidak perlu panik. Hal ini bisa terjadi karena anak dalam kondisi imunitas yang prima.

"Tetap dipantau saja bila ada gejala demam, diare, batuk, dan berkurangnya kencing maka ini jadi catatan dan segera dibawa ke dokter atau fasilitas kesehatan," kata dia.

(tst/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER