Serangan stroke perlu ditangani dengan cepat. Terlambat 1 detik saja, serangan stroke bisa berakibat fatal.
Dokter spesialis saraf di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) sekaligus anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI), M Kurniawan mengatakan bahwa dalam stroke dikenal istilah 'time is brain'.
Istilah di atas berkaitan dengan jumlah sel yang rusak saat seseorang terserang stroke berdasarkan waktu serangan. Artinya, serangan stroke perlu ditangani sesegera mungkin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kurniawan mengatakan, keterlambatan penanganan stroke satu jam saja bisa merusak 120 juta sel otak. Hal ini berarti orang tersebut telah menua 3,6 tahun lebih cepat.
"Ingat dalam lima menit saja, ada ribuan bahkan puluhan ribu sel yang rusak gara-gara stroke. Bahkan satu detik seseorang stroke, dia telah mengalami penuaan dini sebanyak 8,7 jam," kata Kurniawan saat hadir dalam webinar yang digelar Kementerian Kesehatan, Rabu (26/10). Webinar ini digelar dalam rangka memperingati Hari Stroke Sedunia yang jatuh pada 29 Oktober.
Sebagaimana diketahui, stroke jadi penyakit nomor dua penyebab kematian tertinggi di dunia. Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mencatat prevalensi stroke mencapai 10,9 per mil.
Stroke adalah kondisi yang terjadi pasokan darah ke otak terganggu akibat adanya penyumbatan. Tanpa pasokan darah yang cukup, otak tak akan mendapatkan asupan oksigen sehingga membuat sel-sel otak mati.
Pertolongan pertama saat stroke menjadi sangat penting saat serangan terjadi. Pertolongan pertama ini berkaitan dengan 'periode emas' atau 'golden hour'. Menit-menit awal serangan stroke merupakan waktu paling penting untuk proses penyembuhan.
![]() |
Melakukan deteksi dini memang sangat penting dilakukan. Kata Kurniawan, menyadari ada yang tidak beres dengan diri sendiri adalah penanganan paling awal dalam penyakit stroke.
Berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan agar stroke bisa diobati secepat mungkin.
SEGERA KE RS adalah slogan untuk deteksi dini stroke. Hal ini mencakup:
- senyum tidak simetris, bisa mulut mencong ke satu sisi, tersedak, hingga sulit menelan;
- gerakan separuh anggota tubuh melemah;
- bicara pelo atau bahkan kesulitan mengucapkan kata-kata;
- kebas atau baal hingga pandangan kabur;
- sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba.
Jika tanda-tanda tersebut muncul, segera pergi ke RS secepat mungkin. Jangan abaikan waktu.
Di RS, pasien akan mendapatkan penanganan yang tepat. Salah satunya mendapat tindakan trombolisis atau trombektomi.
Tindakan tersebut berupa pemberian obat yang gunanya untuk melarutkan pembekuan darah pada pasien stroke.
"Semakin cepat mendapat pengobatan, penderita stroke dapat tertolong dan mengurangi risiko cacat permanen hingga kematian," kata Kurniawan.
(tst/asr)