Stroke Bisa Bikin Cacat Permanen, Kenali 2 Jenisnya
Salah satu penyakit yang bisa dihindari tapi justru dialami banyak orang adalah stroke. Penyakit ini bahkan menempati posisi kedua penyebab kematian di dunia.
Stroke terjadi saat sistem saraf mengalami disfungsi akibat gangguan aliran darah ke otak. Saat stroke menyerang, ribuan sel otak mengalami kerusakan yang cukup parah.
Dokter spesialis saraf di RS Cipto Mangunkusumo dan Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi), M Kurniawan mengatakan bahwa stroke memang jadi masalah kesehatan utama. Bukan hanya di Indonesia, tapi juga dunia.
Yang perlu diketahui juga adalah efek jangka panjang dari stroke itu sendiri. Selain bisa menyebabkan kematian, stroke juga bisa membuat seseorang mengalami cacat permanen.
"Hampir 63,7persen orang setelah stroke tidak bisa hidup tanpa bantuan. Ini terjadi di Indonesia, rata-rata mereka jadi [penyandang] disabilitas permanen," ujar Kurniawan dalam webinar Kemenkes, Rabu (26/10). Webinar digelar dalam rangka memperingati Hari Stroke Sedunia pada 29 Oktober.
Stroke juga tergolong penyakit yang muncul karena gaya hidup yang salah. Bahkan 1 dari 5 kasus stroke bisa terjadi karena obesitas atau kelebihan berat badan.
"Parahnya merujuk pada data 2018 lalu, 33,5 persen orang Indonesia itu kurang bergerak. Gaya hidup seperti ini penyebab utama obesitas. Kalau sudah obesitas, stroke pun jadi ancaman," kata Kurniawan.
Jenis Stroke
Stroke yang selama ini Anda tahu mungkin berupa lemahnya sebagian anggota tubuh, sulit bicara, hingga sulit bergerak. Meskipun tampak sama, nyatanya stroke dibagi ke dalam dua jenis.
Berikut jenis stroke yang harus diketahui.
1. Stroke iskemik
Stroke iskemik adalah stroke yang paling sering terjadi. Stroke ini, kata Kurniawan, dikenal juga dengan stroke sumbatan.
Stroke iskemik terdiri dari dua macam, yakni sebagai berikut:
Stroke emboli
Stroke emboli terjadi saat bekuan darah atau plak terbentuk di dalam jantung atau pembuluh arteri besar menuju dan masuk ke otak. Akibatnya, terjadi sumbatan di otak yang menyebabkan stroke.
Stroke trombotik
Stroke ini terjadi saat muncul bekuan darah atau plak di dalam pembuluh arteri yang menyuplai darah ke otak.
2. Stroke hemoragik
Stroke hemoragik dikenal juga dengan stroke berdarah. Stroke ini bisa terjadi saat muncul perdarahan intraserebral, yakni pecahnya pembuluh darah dan darah yang masuk ke dalam jaringan. Akibatnya, sel-sel otak mati sehingga berdampak pada otak yang berhenti bekerja.
"Penyebab paling sering adalah hipertensi," kata Kurniawan.
Bukan cuma itu, stroke hemoragik juga bisa terjadi saat muncul perdarahan subarachnoid. Perdarahan jenis ini terjadi saat pembuluh darah yang berdekatan dengan permukaan otak dan darah kotor di antara otak dan tulang tengkorak pecah.
Ada beberapa hal yang bisa membuat kondisi ini terjadi. Tetapi yang paling sering adalah pecahnya aneurisma.
(tst/asr)