Itaewon, dari Tujuan Wisata Populer Jadi Lokasi Tragedi Maut Halloween

CNN Indonesia
Senin, 31 Okt 2022 11:00 WIB
Perayaan Halloween berubah menjadi horor sesungguhnya usai ratusan ribu orang memadati kawasan Itaewon, hingga terjadi insiden yang menewaskan 154 orang.
Kepadatan massa saat perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan. (Foto: LINDA @DABAKLUSA via REUTERS/LINDA @DABAKLUSA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tragedi maut yang terjadi di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, dalam malam perayaan Halloween pada Sabtu (29/10/2022) telah memakan korban jiwa hingga 154 orang.

Perayaan Halloween di Seoul berubah menjadi horor sesungguhnya usai ratusan ribu orang memadati kawasan Itaewon, hingga terjadi insiden para pengunjung panik dan saling injak, setelah beberapa orang yang berada di bagian atas jalan terjatuh dan menimpa massa di bawahnya. Lebih dari seratus orang sudah terkapar di jalanan dan mengalami henti jantung.

Kepadatan massa di kawasan Itaewon sebenarnya bukan hal mengejutkan. Kawasan ini memang dikenal sebagai salah satu lingkungan terpopuler di ibu kota Korea Selatan tersebut, yang dilengkapi dengan keberadaan kelab malam, restoran, dan bar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir situs visitkorea.or.kr, setiap akhir pekan, Itaewon nyaris selalu dipenuh pengunjung, baik itu orang asing atau penduduk lokal. Namun, Halloween menjadi malam tersibuk sepanjang tahun, karena media lokal menyebut 100 ribu orang memenuhi kawasan itu.

Sejak ditetapkan pada 1997 sebagai zona wisata khusus pertama di Seoul, Itaewon menjadi destinasi para wisatawan, terutama mereka yang masih berusia muda. Kawasan ini hidup di malam hari, karena banyaknya pengunjung yang memilih datang di malam hari.

Itaewon juga menjadi lokasi multikultural di mana terdapat lebih dari 20 ribu orang asing tinggal. Gambaran kehidupan di Itaewon ini juga pernah diangkat dalam sebuah drama serial di Netflix berjudul Itaewon Class.

A view shows a dense crowd, during a Halloween festival in Seoul, South Korea, October 29, 2022, in this picture obtained from social media. @JANELLES_STORY/via REUTERS  THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. MANDATORY CREDIT. NO RESALES. NO ARCHIVES.Kepadatan massa perayaan Halloween di Itaewon sebelum tragedi maut terjadi. (Foto: @JANELLES_STORY via REUTERS/@JANELLES_STORY)

Padahal, seperti dilansir CNN, Itaewon sempat dianggap sebagai wilayah red district kumuh, sebelum dipandang sebagai destinasi wisata seperti sekarang.

Ketika Korea Selatan menjadi tuan rumah Asian Games Seoul 1986 dan Olimpiade Seoul 1988, kawasan Itaewon menjadi lebih dikenal dunia. Konferensi internasional yang digelar di Seoul juga kian melambungkan popularitas Itaewon sebagai destinasi wisata.

Itaewon juga menjadi tujuan wisata belanja, karena diketahui toko-toko di sana banyak menjual pakaian dan aksesoris dengan desain menarik dan unik.

Bukan hanya pakaian, produk kulit seperti tas, sepatu, jaket, hingga ikat pinggang dijual di kawasan itu. Fasilitas hiburan juga lengkap di Itaewon dari mulai restoran, kelab malam, bar, hingga hotel jiwa wisatawan berniat menginap di dekat kawasan tersebut.

Setidaknya terdapat sekitar 2.000 toko yang berjualan di kawasan itu, termasuk mereka yang menjajakan masakan otentik dan merasakan budaya dari seluruh dunia dalam World Food Street serta para pedagang barang antik.

Yang menarik, di kawasan ini, wisatawan bisa membayar dalam bentuk beberapa mata uang seperti won Korea, US dolar, yen Jepang, serta mata uang lainnya.

Yang semakin menahbiskan Itaewon sebagai kawasan wisata yang kuat nuansa multikulralnya adalah Festival Itaewon Global Village, yang biasanya digelar setiap Oktober.

Mulai 1990-an, terjadi peningkatan turis asing dari negara-negara Asia lainnya, termasuk dari kawasan Timur Tengah. Untuk mengakomodasi kondisi multikultural tersebut, tidak sedikit penjual di kawasan Itaewon juga bisa melayani pengunjung dengan beberapa bahasa seperti Inggris, China, dan Jepang.

Tragedi maut yang menewaskan 154 orang di Itaewon membuat Korea Selatan berkabung. Pemerintah setempat mendeklarasikan masa berkabung mulai Minggu (30 Oktober) hingga Sabtu (7 November). Selama masa berkabung, kantor pemerintahan diminta mengibarkan bendera setengah tiang.

(wiw/wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER