Penelitian menemukan, konsumsi teh hijau dapat menurunkan risiko penyakit jantung, kanker, Alzheimer, obesitas, dan kondisi lainnya yang disebabkan oleh peradangan. Teh hijau jadi salah satu makanan anti peradangan terbaik.
Teh hijau mengandung epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. EGCG menghambat peradangan dengan mengurangi produksi sitokin yang memicu inflamasi.
Paprika dan jenis cabai lainnya sarat dengan vitamin C dan antioksidan yang memiliki efek anti-inflamasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paprika mengandung quercetin, senyawa antioksidan yang mengurangi peradangan pada penyakit kronis seperti diabetes. Sementara cabai rawit mengandung asam sinapic dan asam ferulat, yang dapat mengurangi peradangan dan mencegah penuaan dini.
Selain rendah kalori, jamur juga mengandung fenol dan senyawa antioksidan lain yang melindungi tubuh dari peradangan.
Kandungan anthocyanin pada anggur disebut dapat membantu menekan peradangan. Sebagai makanan anti peradangan, anggur juga dapat menurunkan risiko penyakit seperti jantung, diabetes, Alzheimer, dan gangguan mata.
Anggur juga merupakan sumber resveratrol terbaik, senyawa antioksidan yang ditemukan dapat melindungi jantung dari peradangan.
Bukan rahasia lagi, kunyit merupakan salah satu rempah yang punya banyak khasiat untuk kesehatan. Senyawa anti-inflamasi bernama kurkumin yang ada di dalamnya ampuh dalam melawan peradangan.
Sebuah penelitian meminta orang dengan sindrom metabolik, seperti diabetes, untuk mengonsumsi 1 gram kurkumin dikombinasikan dengan piperin dari lada hitam setiap hari. Hasilnya, mereka ditemukan mengalami penurunan penanda inflamasi CRP yang signifikan.
Selain kaya akan vitamin C, tomat juga mengandung likopen sebanyak senyawa antioksidan yang ampuh dalam melawan peradangan.
Likopen diketahui ampuh mengurangi peradangan pada beberapa jenis kanker.
Demikian beberapa pilihan makanan anti peradangan terbaik. Masukkan dalam pola makan harian agar tubuh terlindungi dari peradangan.
(asr)