Suhu badan normal ternyata tak selalu 36-37 derajat Celcius. Sebab, standar suhu badan normal masing-masing orang berbeda-beda.
Melansir Healthline, suhu badan normal masing-masing orang bisa berbeda karena dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya usia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang yang berusia di atas 64 tahun atau lanjut usia (lansia) biasanya memiliki suhu badan yang lebih rendah daripada orang dewasa muda.
Tak hanya karena usia, cara seseorang memeriksa suhu tubuhnya juga berpengaruh pada hasil pemeriksaannya. Begitu juga dengan waktu pemeriksaan suhu.
Berikut beberapa faktor yang memengaruhi suhu badan normal seseorang.
Penelitian menunjukkan lansia biasanya memiliki tingkat suhu badan normal yang lebih rendah daripada suhu normal orang dewasa muda. Hal ini karena kemampuan tubuh mengatur suhu badan berubah seiring bertambahnya usia.
Lansia akan lebih sulit menyesuaikan diri dengan perubahan suhu yang secara tiba-tiba daripada orang dewasa yang berusia lebih muda. Selain itu, lansia juga lebih sulit menyimpan panas di tubuh daripada yang masih muda.
Sebaliknya, suhu badan normal anak dan bayi biasanya lebih hangat daripada orang dewasa muda.
Tingkat aktivitas fisik juga dapat memengaruhi suhu tubuh seseorang. Semakin banyak seseorang bergerak, maka semakin hangat tubuh intinya.
Maka tak heran, orang yang baru saja menyelesaikan sesi olahraga, biasanya memiliki suhu tubuh yang lebih tinggi daripada yang tidak melakukan apa-apa. Bahkan, jika aktivitas olahraga yang dilakukan terlalu berat dan melelahkan, tubuh bisa mengeluarkan panas atau uap.
Cuaca yang lebih panas bisa memengaruhi tingkat suhu tubuh seseorang menjadi lebih hangat. Begitu pula sebaliknya, ketika musim dingin, suhu tubuh manusia bisa lebih rendah dari biasanya.
Studi menunjukkan suhu bada juga dapat berubah-ubah sesuai tingkat hormon dalam tubuh. Tak hanya hormon, biasanya tubuh seseorang akan cenderung menghangat pada akhir hari.
Berat badan juga memengaruhi tingkat suhu tubuh seseorang. Biasanya, orang dengan berat badan berlebih atau obesitas, punya suhu tubuh yang lebih rendah, begitu sebaliknya.
Pemeriksaan suhu tubuh di ketiak biasanya menunjukkan hasil yang lebih rendah dari pemeriksaan melalui mulut. Namun, pemeriksaan suhu tubuh melalui mulut biasanya lebih rendah dari pemeriksaan di telinga atau rektum.
![]() |
Lantas, berapa suhu badan normal untuk bayi, anak, dan orang dewasa? Berikut hasil penelitiannya.
Pemeriksaan di telinga: 37-37,9 derajat Celcius
Pemeriksaan di mulut: 36,7-37,3 derajat Celcius
Pemeriksaan di ketiak: 36,4-37,3 derajat Celcius
Pemeriksaan di telinga: 37-37,9 derajat Celcius
Pemeriksaan di mulut: 36,4-37,4 derajat Celcius
Pemeriksaan di ketiak: 35,9-36,83 derajat Celcius
Pemeriksaan di telinga: 36,1-37,2 derajat Celcius
Pemeriksaan di mulut: 35,6-36,7 derajat Celcius
Pemeriksaan di ketiak: 35-36,1 derajat Celcius
Pemeriksaan di telinga: 34,4-37,6 derajat Celcius
Pemeriksaan di mulut: 33,9-37 derajat Celcius
Pemeriksaan di ketiak: 33,3-36,4 derajat Celcius
Lalu, bagaimana dengan demam? Berapa suhu badan yang dapat disebut demam atau mengalami kenaikan suhu tubuh?
American College of Critical Care Medicine menyatakan suhu tubuh yang masuk kategori demam masing-masing orang juga berbeda-beda. Hal ini tergantung dengan batas suhu badan normal tiap orang.
Maka dari itu, penting untuk mengetahui berapa suhu badan normal sehari-hari agar bisa mengidentifikasi demam. Namun biasanya, seseorang dapat dikatakan demam jika suhu tubuhnya meningkat 1,1 persen di atas suhu normalnya.
Misalnya, sehari-hari Anda bersuhu 36,5 derajat Celcius. Tiba-tiba, suhu tubuh Anda mencapai 37,6 derajat Celcius, maka kondisi ini bisa dikatakan Anda terkena demam.
Selain dari suhu, penting untuk mengetahui apakah ada tanda-tanda demam lainnya di dalam tubuh. Berikut ciri-ciri demam.
Demikian informasi seputar suhu badan normal manusia berdasarkan kategori kelompok usianya. Semoga bermanfaat.
Lihat Juga : |