Bisakah Belanja Online 11.11 Jadi 'Healing' Para Jomlo Kesepian?

CNN Indonesia
Jumat, 11 Nov 2022 16:30 WIB
Ilustrasi. Hari Jomlo kini justru dikenal sebagai hari berbelanja online. (Antranias/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tanggal 11 November menjadi hari yang dikhususkan bagi Anda yang masih sendiri alias jomlo.

Hari ini sebenarnya merupakan antitesis dari Hari Valentine, di mana para jomlo bergembira atas status lajangnya. Salah satu caranya dengan memanjakan diri sendiri.

Seiring berjalannya waktu, perusahaan e-Commerce China, Alibaba, mentransformasi Hari Jomlo menjadi hari belanja online. Belanja dijadikan salah satu cara untuk memanjakan diri sendiri.

Sebagai seorang jomlo, berbelanja mungkin jadi 'hadiah' untuk menyenangkan diri. Tapi bukan berarti para jomlo ini tidak bahagia.

Psikolog dari Universitas Gadjah Mada, Koentjoro menyebut, hidup sendiri alias jomlo di tengah teman-teman yang tak lagi lajang terkadang memang menyesakkan. Bahkan, ketika ingin 'nongkrong' dan berbelanja ke luar harus dilakukan sendiri karena teman sejawat sudah sibuk dengan kehidupan rumah tangga masing-masing.

"Kalau jomlo anak muda yang masih [usia] 19-20 an mungkin tidak masalah, tidak merasa kesepian. Tapi yang bahaya itu yang usia 25 ke atas. Teman sejawat sudah menikah kebanyakan," kata Koentjoro saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (11/11).

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghalau rasa kesepian adalah berbelanja. Baik itu belanja langsung ke mal, pasar, pertokoan atau belanja melalui e-Commerce yang saat ini tengah menjamur.

Rasa senang ketika melihat barang-barang yang diinginkan bisa meningkatkan kebahagiaan. Hal ini, kata Koentjoro, bisa menghilangkan rasa penat, kesal, dan kesepian yang dirasakan para jomlo.

"Secara psikologis perasaan bahagia akan muncul. Jadi ini semacam reward pada diri. Istilahnya kita mengenal dengan sebutan sublimasi," kata dia.

Ilustrasi. Seiring berjalannya waktu, Hari Jomlo dijadikan banyak orang untuk belanja online sepuasnya. (iStockphoto/Chainarong Prasertthai)

Sublimasi, dijelaskan Koentjoro, merujuk pada pemuasan dan penghiburan diri yang dilakukan seseorang. Sublimasi juga dilakukan untuk mengarahkan energi negatif ke hal-hal yang lebih positif.

Belanja, kata dia, juga bisa dikatakan sebagai proses sublimasi yang dilakukan para jomlo saat kesepian. Karena dia tidak ada pasangan untuk berbagi, maka dia akan membuat dirinya bahagia dengan membeli barang yang disukai.

"Belanja seperti reward. Memuaskan diri, membeli apa yang diinginkan. Rasa kesepian pun hilang," kata dia.

Terlebih, berbelanja juga bisa jadi bentuk upaya untuk membuat diri terlihat lebih menarik. Misalnya, dengan belanja baju baru atau sepatu dan barang lainnya. Para jomlo mungkin ingin tampil percaya diri menggunakan barang-barang baru agar bisa dilirik orang.

"Menurut saya, hari jomlo bisa dirayakan dengan berbelanja sepuasnya. Bisa jadi sarana healing yang bagus. Seperti yang dibilang tadi, ini jadi proses sublimasi," katanya.

(tst/asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK