Mengenal Kain Tenun Gringsing, Cenderamata untuk Delegasi KTT G20

CNN Indonesia
Selasa, 15 Nov 2022 21:00 WIB
ilustrasi tenun (iStockphoto/venusvi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kain tenun Gringsing Bali dijadikan buah tangan untuk para pemimpin dunia yang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali.

Diketahui, sebanyak total 120 kain dipesan dari para perajin Desa Wisata Tenganan Pegringsingan, Karangasem, Bali yang nantinya akan dikalungkan pada delegasi yang menghadiri KTT G20.

Bendesa adat Desa Tenganan Putu Suarjana mengatakan bahwa kain Gringsing yang selesai dibuat penenun telah melalui seleksi yang ketat menyangkut kualitas dan telah memenuhi persyaratan yang diminta forum Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Tenun Gringsing Bali.

"Proses pengerjaan tenun ikat sendiri melibatkan 125 pengrajin Tenganan. Tetapi tentu mereka tidak berproses secara sempurna. Kan, namanya perajin setiap orang dengan kreativitasnya. Kita jamin kualitasnya bagus untuk diberikan kepada delegasi G20," kata Suarjana, mengutip Antara.

Kain Gringsing dipilih sebagai bentuk promosi kain tenun pada dunia. Selain itu, pemilihan kain ini juga diharapkan dapat berdampak pada ekonomi warga Desa Tenganan.

Kain Gringsing merupakan salah satu warisan budaya kuno Bali yang masih bertahan hingga saat ini. Kata 'gring' yang berarti 'sakit' dan 'sing' yang berarti 'tidak' memaknai bahwa kain Gringsing merupakan kain magis yang membuat pemakainya terhindar dari bala atau sial.

Kain ini juga disebut-sebut merupakan alat yang mampu menyembuhkan penyakit dan menangkal pengaruh buruk.

Mengutip laman resmi Kementerian Pendidikan dan Budaya, kain tenun Gringsing dibuat menggunakan teknik ikat ganda. Proses pembuatannya memerlukan waktu rata-rata lima tahun.

Proses tenunnya sendiri membutuhkan waktu sekitar dua bulan. Namun, proses pembuatan motif ikat gandanya memerlukan waktu yang lama.

Dalam proses pewarnaannya, kain Gringsing tidak dapat memiliki warna yang pekat dan tahan lama apabila tidak diberi warna yang dihasilkan oleh minyak kemiri.

Hingga kini, kain Gringsing digunakan untuk berbagai upacara, seperti upacara keagamaan, upacara kikir gigi, dan upacara pernikahan di tengah masyarakat Tenganan Bali.

Bakal Diajukan jadi Warisan Budaya UNESCO

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan pihaknya akan berupaya mendorong kain tenun Gringsing dikukuhkan sebagai warisan budaya tak benda UNESCO. Pasalnya, kain Gringsing merupakan satu-satunya tenun ikat ganda dari Indonesia.

"Karena kain sudah mendapat warisan budaya dari Kemendikbud Ristek, kita akan turunkan tim untuk mulai menata agar bisa didaftarkan sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO," ujar Sandiaga, menukil laman Kemenparekraf.

Sandiaga juga mengatakan, Kemenparekraf akan memberikan pendampingan bagi masyarakat.

(del/asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK