Benarkah Reinfeksi Covid-19 Bisa Jadi Lebih Parah?

CNN Indonesia
Kamis, 17 Nov 2022 05:55 WIB
Banyak anggapan yang menyebutkan bahwa reinfeksi Covid-19 akan menimbulkan gejala yang lebih parah. Benarkah demikian?
Ilustrasi. Banyak anggapan yang menyebutkan bahwa reinfeksi Covid-19 akan menimbulkan gejala yang lebih parah. (iStock/Moyo Studio)
Jakarta, CNN Indonesia --

Covid-19 bisa menyerang siapa saja. Bukan hanya mereka yang tak pernah terpapar, tapi juga para penyintas yang masih mungkin mengalami reinfeksi.

Banyak anggapan yang menyebutkan bahwa reinfeksi biasanya akan menimbulkan gejala yang lebih parah. Benarkah demikian?

Ahli mikrobiologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Amin Subandrio mengatakan, bisa jadi gejala pada infeksi kedua atau ketiga lebih berat dialami pasien. Pasalnya, kondisi organ yang belum pulih 100 persen justru harus menerima virus Covid-19 kembali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ketika organ belum 100 persen pulih, otomatis dia akan tambah rusak, bisa muncul kerusakan jaringan saat infeksi berulang," kata Amin dalam konferensi pers yang digelar BNPB, Rabu (16/11).

Meski begitu, tidak semua orang yang mengalami infeksi kedua atau ketiga akan mengalami kondisi yang berat. Hal ini juga bergantung pada imunitas dan kondisi tubuh setelah paparan pertama.

"Semua dipengaruhi dengan kesiapan tubuh. Kalau imunitasnya kuat, tentu tidak akan berpengaruh apa-apa meski infeksi berulang terjadi," kata dia.

Amin menyebut, respons tubuh terhadap serangan Covid-19, baik itu infeksi pertama atau infeksi kedua, sangat dipengaruhi oleh gaya hidup seseorang. Jika orang tersebut menjalani gaya hidup sehat, tentu serangan Covid-19 yang dialami tidak akan terlalu keras.

Sebaliknya, orang dengan gaya hidup berantakan akan mengalami gejala yang cukup berat, bukan hanya saat infeksi kedua, tapi di infeksi pertama.

"Misalnya yang malas gerak, suka merokok, dia, kan, organ dalamnya sudah rusak, yang mager itu obesitas, sudah ada plak di saluran darahnya. Ketika diserang Covid-19, ya, akan jadi parah," katanya.

Dokter spesialis paru di RSUP Persahabatan, Praseno Hadi menyebut kerusakan organ hingga gejala parah yang bisa dialami seseorang saat terinfeksi Covid-19 berulang memang bisa terjadi. Hanya saja, hal tersebut masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Hal yang bisa dipastikan adalah infeksi Covid-19 pada beberapa orang yang rentan memang bisa menyebabkan kerusakan paru permanen.

"Ada yang butuh oksigen terus, tapi bisa ada penyembuhan juga, riset masih harus dilakukan kita harus lihat dalam jangka panjang karena ini penyakit baru," kata dia.

(tst/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER