Pandemi Bikin Orang Makin Sadar Kesehatan Mental
Di zaman kiwari, kepedulian masyarakat terhadap kesehatan mental tampaknya mengalami peningkatan.
Psikolog dari Universitas Indonesia, Rose Mini Agoes Salim melihat adanya peningkatan kunjungan ke psikolog sejak 2020 lalu, bertepatan dengan pandemi Covid-19.
Sebagai contoh, pasien yang datang ke klinik tempat dia berpraktik juga dilihatnya meningkat. Para pasien ini datang dari berbagai usia dengan jenis permasalahan yang beragam.
"Saya melihat [trennya] meningkat, terutama saat pandemi. Di klinik saya, orang yang datang itu meningkat, semakin banyak setelah pandemi ini," kata Rose saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (21/11).
Meski demikian, Rose tidak bisa memberi rincian jumlah kunjungan ke psikolog secara mendetail. Hanya saja, perbedaan paling menonjol ada pada usia pasien yang semakin beragam.
Ada pasien anak SD
Jika sebelumnya orang yang mendatangi psikolog rata-rata mereka yang berusia remaja dan dewasa, kini justru berbeda. Rose mengaku makin banyak pasien anak-anak yang mendatanginya.
Dia bercerita memiliki pasien yang masih duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar (SD). Anak tersebut datang ke psikolog juga atas kemauannya, bukan karena perintah orang tua.
"Jadi anak ini minta sama mamanya, 'Ma, saya mau konsultasi ke psikolog'," kata Rose menirukan ucapan anak tersebut.
Saat berkonsultasi, anak ini merasa kesulitan curhat atau meminta pendapat kepada orang sekitar. Anak ini merasa lebih aman jika melakukan sesi konsultasi dengan psikolog.
"Tentunya ini bagus ya. Karena selama ini anak-anak itu menahan, mereka tidak mau cerita dan ditahan sendiri ujungnya depresi. Tapi kalau dia sudah aware, mentalnya bisa lebih stabil," kata Rose.
Masalah rasa percaya diri
Dalam kesempatan itu, Rose juga menyebut ada banyak hal yang dialami pasiennya saat melakukan sesi konsultasi. Tren paling meningkat akhir-akhir ini adalah permasalahan entitas dan rasa percaya diri.
Sejak pandemi, menurut Rose, orang mulai mempertanyakan keberadaan dirinya. Perasaan tidak berharga, kesepian hingga tak bisa menghadapi orang lain. Masalah-masalah inilah yang paling sering ditemui.
"Pada akhirnya mereka memang memerlukan orang lain untuk bercerita, untuk meminta saran yang pas. Dan untungnya kesadaran itu makin meningkat," kata dia.