Siapa yang tak pernah mengalami stres? Stres adalah hal yang lumrah di zaman kiwari.
Namun, saat dibiarkan berlarut-larut, stres bisa menjadi lebih parah. Bukan tak mungkin stres bisa berujung pada depresi.
Jika rasa dan pikiran mulai berkecamuk, ada beberapa kebiasaan untuk meredakan stres yang bisa Anda lakukan. Kebiasaan-kebiasaan ini bisa mencegah dampak lanjut dari stres yang berlarut-larut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak cuma bisa menjadi depresi, stres juga bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti masalah kardiovaskular, diabetes, depresi, Alzheimer, kanker, dan masih banyak lagi.
Stres kronis dianggap berkontribusi terhadap peradangan berlebih di seluruh tubuh yang memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit.
Melansir CNN, berikut beberapa kebiasaan yang dapat dimulai untuk meredakan stres Anda.
Menurut beberapa studi, latihan meditasi menyebabkan penurunan penanda fisiologis stres. Secara khusus, meditasi dapat membantu menurunkan kadar kortisol, tekanan darah, dan detak jantung.
Hobi bisa berupa berlatih alat musik, melukis, memasak, ataupun bermain dengan anak-anak. Seorang ahli merekomendasikan untuk melakukan apa pun yang dapat menjauhkan Anda dari kekhawatiran sehari-hari agar dapat menurunkan tingkat stres.
![]() |
Terlibat dalam aktivitas fisik secara teratur adalah cara yang bagus untuk membantu mengelola stres dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Misalnya, latihan aerobik yang dapat meningkatkan kadar endorfin. Kadar ini bekerja langsung pada reseptor opiat pada otak untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan perasaan senang.
Olahraga juga diketahui dapat mengurangi kadar hormon stres tubuh, khususnya adrenalin dan kortisol.
Makanan seperti salmon, trout, makarel, teri, sarden, dan herring adalah sumber yang kaya akan asam lemak omega-3 penghilang stres yang dikenal sebagai DHA (docosahexaenoic acid) dan EPA (eicosapentaenoic acid).
Makanan kaya vitamin C juga bisa membantu menurunkan tingkat stres. Misalnya saja, seperti paprika merah dan hijau, jeruk, anggur, dan kiwi.
Selain itu, makanan fermentasi seperti yogurt, kombucha, kefir, tempe, dan sauerkraut mengandung bakteri ramah yang dikenal sebagai probiotik. Probiotik ini punya kemampuan untuk mengurangi tingkat stres.
Simak kebiasaan untuk meredakan stres lainnya di halaman berikutnya..