Resistensi Antibiotik Bisa Picu Infeksi pada Luka, Kenali Ciri-cirinya

CNN Indonesia
Senin, 05 Des 2022 19:30 WIB
Ilustrasi. Resistensi antibiotik bisa membuat seseorang mengalami infeksi, termasuk pada luka yang dimiliki. (saulhm/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Infeksi pada luka bekas operasi atau luka biasa bisa saja terjadi. Jika tak ditangani, infeksi ini bisa menjadi borok hingga yang paling parah menyebabkan kematian.

Dokter sekaligus Ketua Pusat Resistensi Antimikroba Indonesia (PRAINDO), Harry Parathon mengatakan infeksi luka ini bisa muncul karena resistensi antimikroba (AMR) atau antibiotik yang masuk ke luka.

"Bisa terjadi yang namanya AMR. Bakteri resisten terhadap antibiotik, kemudian masuk ke luka dan dia merusak, menyebabkan luka jadi parah," kata Harry dalam webinar tentang Resistensi Antimikroba, beberapa waktu lalu.

Harry menyebut, AMR atau resistensi antimikroba adalah hilangnya kemampuan antibiotik untuk melawan bakteri. Padahal, bakteri ini dulunya sensitif terhadap antibiotik itu.

AMR bisa terjadi saat penggunaan antibiotik dilakukan tidak sesuai anjuran dokter. Misalnya, digunakan terlalu banyak, terlalu sedikit atau tidak menghabiskan resep yang diberikan.

"Dampaknya bisa mengalami infeksi aliran darah, pneumonia, infeksi saluran kemih hingga borok di daerah luka atau bekas operasi. Ini tentu sangat berbahaya," kata dia.

Untuk itu, penanganan perlu segera dilakukan jika ada pasien yang mengalami resistensi antimikroba di lukanya. Selain itu, pasien juga perlu melakukan cek laboratorium untuk mengetahui jenis bakteri yang masuk ke tubuh mereka.

"Mengetahui jenis bakteri ini sangat penting untuk memastikan antibiotik apa yang bisa diberikan. Sebab setiap bakteri itu jenis obat yang bisa tangani mereka juga berbeda," kata dia.

Ciri-ciri Infeksi Luka Akibat Resistensi Antibiotik

Ilustrasi. Resistensi antibiotik bisa picu infeksi pada luka. (iStockphoto/Hailshadow)

Untuk itu, penting mengetahui ciri-ciri luka yang terinfeksi dan mengalami resistensi antimikroba. Berikut di antaranya.

1. Keadaan luka di 3 hari pertama

Infeksi pada luka akan diketahui pada tiga hari pertama setelah operasi dilakukan. Mulanya luka akan terasa nyeri, bengkak, dan berubah warna menjadi kemerahan.

2. Perubahan di hari keempat dan kelima

Di hari keempat dan kelima, jahitan bekas operasi akan terbuka. Di waktu ini juga akan muncul nanah di luka.

"Kalau sudah begitu dia berarti infeksi, ini harus segera dicek, jenis mikroba apa yang masuk," ujarnya.

Perlu diketahui juga, luka akibat operasi umumnya akan sembuh dalam waktu 10 hari. Jika lebih dari itu, maka kemungkinan ada infeksi yang disebabkan oleh resistensi antibiotik.



(tst/asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK