Ternyata, bukan cuma manusia yang memiliki klitoris sebagai salah satu organ reproduksi. Ular pun ditemukan memiliki klitoris.
Hal ini ditemukan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B pada Selasa (13/12). Studi membuktikan bahwa ular betina memiliki klitoris yang berperan penting dalam reproduksi.
Melansir The Scientist, para peneliti di University of Adelaide untuk pertama kalinya menggambarkan keragaman klitoris ganda dalam sembilan spesies ular. Mereka menemukan bahwa struktur tersebut menyebar pada tubuh ular dan kemungkinan besar memiliki fungsi vital.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada studi ini, para peneliti menandai hemiklitoris yang menyoroti jaringan pembuluh darah dan saraf.
Berbeda dengan hemipenis, hemiklitoris tidak mengandung serat otot, bahkan tampak lebih murni yang terdiri dari kolagen.
Lewat penelitian ini, para peneliti percaya bahwa klitoris pada hewan berfungsi untuk mengirimkan sinyal ke otak untuk mempersiapkan persenggamaan. Hal ini juga berlaku pada ular.
Seorang ahli biologi di National University of Salta, Argentina Soledad Valdecantos mengatakan bahwa penemuan ini sangat menarik. Ia mengaku tak terkejut dengan ditemukannya fakta soal adanya klitoris pada ular.
"Kehadiran hemiklitoris pada reptil sangat umum," kata Valdecantos.
Penelitian soal organ reproduksi pada ular dan reptil lainnya telah dimulai sejak tahun 1800-an, utamanya pada penis atau yang dikenal dengan istilah hemipenis.
Sementara penelitian soal organ reproduksi ular betina masih dianggap tabu. Sebelumnya, hemiklitoris pada reptil betina telah ditemukan pada kadal di tahun 1995 silam.