Nasib malang menimpa bocah laki-laki di Kuantan Singingi, Riau. Saat mengikuti sunat massal, penis bocah tersebut ikut terpotong di bagian ujung kepala.
Imbas dari peristiwa tersebut, agenda diberhentikan dan anak tersebut dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
Lantas yang menjadi pertanyaan, apa saja dampak buruk jangka pendek dan juga panjang dari penis yang terpotong saat sunat?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tindakan sunat atau sirkumsisi adalah sebuah prosedur medis yang melibatkan pemotongan kulit yang menutupi kepala penis atau glans penis," kata dokter spesialis urologi Andika Afriansyah saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (21/12).
Andika menjelaskan, kepala penis yang tidak sengaja terpotong saat tindakan sunat adalah kondisi darurat medis. Kondisi ini bisa menyebabkan cedera serius.
Ada beberapa efek jangka pendek dari kepala penis terpotong. Berikut di antaranya.
Menurut Andika, pemotongan kepala penis dapat menyebabkan nyeri yang hebat. Utamanya, jika luka tersebut mengalami infeksi atau jika ada kerusakan jaringan yang lebih dalam.
![]() |
Pemotongan kepala penis juga dapat menyebabkan perdarahan yang berlebihan.
"Hal ini dapat menyebabkan kehilangan darah yang cukup besar dan memerlukan tindakan medis segara," ucap Andika.
Luka dapat menyebabkan infeksi jika tidak dikelola dengan benar. Kata Andika, gejala infeksi termasuk demam, kemerahan atau keputihan di sekitar luka, dan nyeri yang berlanjut.
Andika menyebutkan bahwa tertutupnya lubang uretra merupakan kemungkinan yang serius jika kepala penis terpotong saat proses sunat.
Lubang uretra terletak di bawah kepala penis dan merupakan saluran yang digunakan untuk mengeluarkan air kemih dari tubuh.
"Jika lubang uretra tertutup, ini dapat menyebabkan masalah dengan buang air kecil, bahkan tidak bisa kencing," tuturnya.
Selain efek jangka pendek, kepala penis yang terpotong juga bisa menyebabkan beberapa dampak buruk jangka panjang. Berikut di antaranya.
Andika menjelaskan, kehilangan sebagian atau seluruh kepala penis dapat menyebabkan masalah seksual, seperti disfungsi ereksi. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya kerusakan pada jaringan yang menyebabkan masalah dalam proses ereksi.
Kehilangan sebagian atau seluruh kepala penis juga dapat menyebabkan kesulitan mencapai orgasme.
"Hal ini dapat terjadi karena adanya kerusakan pada jaringan yang menyebabkan masalah dalam rangsangan seksual," jelas Andika.
Striktur uretra adalah penyempitan saluran kemih yang dapat menyebabkan masalah dengan buang air kecil. Menurut Andika, kondisi ini bisa terjadi jika kepala penis tidak sengaja terpotong saat tindakan sunat atau jika terjadi luka dan kerusakan lain pada saluran kemih.
"Efek jangka panjang dari striktur uretra bisa sangat bervariasi, tergantung pada seberapa serius dan beratnya penyempitan tersebut," jelasnya lebih lanjut.