Seperti obat-obat sebelumnya, obat TBC pirazinamid juga dapat menimbulkan efek samping gangguan hati.
"Kemudian bisa meningkatkan asam urat. Jadi, yang minum kadang-kadang bisa nyeri di sendi karena asam uratnya tinggi. Pirazinamid juga bisa bikin mual," jelas Faisal.
Menurut Faisal, efek samping dari obat TBC etambutol merupakan efek samping yang paling mengganggu. Pasalnya obat ini bisa menyebabkan efek samping gangguan penglihatan. Maka dari itu, Faisal tidak menganjurkan obat ini diberikan kepada anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang dewasa bisa mengeluhkan gangguan penglihatan. Jadi kita bisa hentikan pengobatannya. Kalau anak kan tidak mengerti," katanya.
Faisal mengatakan bahwa gangguan penglihatan yang disebabkan oleh konsumsi obat etambutol dapat membaik jika pengobatannya segera diberhentikan.
Ia juga menegaskan bahwa orang dengan TBC harus aktif minum obat selama berbulan-bulan tanpa putus untuk menyingkirkan infeksi dan mencegah resistensi antibiotik. Pengobatan TBC membutuhkan waktu 6-9 bulan, dan terkadang lebih lama tergantung pada keadaan tertentu.
"TBC itu 99 persen sembuh asal dia minum obat teratur, cukup dosisnya, dan tidak lupa untuk minum," tutur Faisal.
Terkadang, lanjut Faisal, efek samping yang disebabkan oleh jenis-jenis OAT membuat orang-orang tidak mau melanjutkan pengobatan. Padahal, mengonsumsi keempat obat tersebut sekaligus bisa membuat kinerja obat lebih efektif.
"Efek samping itu lah yang membuat orang tidak meneruskan pengobatannya atau dosisnya dikurangi. Itu yang bikin mereka tidak sembuh," lanjutnya.
(del/chs)