Baik 'Dendam Hotel Palmerah' dan wahana rumah hantu kreasi Rumah Hantu Production juga mengusung cerita dan jadi daya tarik pengunjung.
Wahana 'Dendam Hotel Palmerah', kata Nico, membuat wahana 'Kamar Terlarang' di lantai 21 atau lantai tertinggi Twin Plaza Hotel. Konon, lantai 22 di salah satu hotel di kawasan Palmerah tidak bisa diakses. Cerita legendaris ini yang diusung dalam wahana di lantai 21.
"Tiap kali orang mau naik lift ke lantai 22, enggak bisa. Turunnya tetep di lantai 21. Nah di situlah kami angkat cerita ini. Sama-sama hotel di kawasan Palmerah tapi bukan hotel ini," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Rumah Hantu Production yang memang digawangi para lulusan kampus kesenian mengolah wahana jadi 'panggung' pertunjukan. Karena hantu lokal lebih banyak diminati, mereka pun mengangkat wahana bertema rumah kuntilanak.
"Kami menyediakan tour guide. Nantinya pengunjung enggak cuma ditakut-takuti, sebab kami lulusan kampus kesenian ada sisi dialog, teater yang menceritakan sinopsis [konsep ceritanya]," kata dia.
Kendati demikian, wisata horor sepertinya memang hanya akan menarik wisatawan dari kalangan tertentu terutama penyuka horor. Sapta tidak melihat wisata horor dijadikan tujuan wisata umum.
Orang mungkin berkunjung ke wahana horor atau destinasi wisata bernuansa klenik karena mengikuti kelompok atau hobi. Bayangkan, jika Anda punya ide wisata berkunjung ke rumah hantu dan diajukan ke keluarga, tentu tidak semua anggota keluarga setuju.
Hal ini tentu bakal beda kalau Anda mengajak keluarga untuk wisata alam di Bali. Minat akan wisata seperti ini tentu lebih tinggi ketimbang ditakut-takuti di wahana horor.
"Saya pikir, wisata horor tetap ada peminatnya, cuma untuk kelompok tertentu yang [jumlahnya] segitu saja. Seperti wisata panjat tebing, ya ada peminatnya, ya yang berani," ujarnya.
![]() |
Dia pun memberikan sedikit catatan untuk penyelenggara wisata horor agar bisa mempertahankan eksistensinya. Story telling jelas perlu dipikirkan sebab ini salah satu cara menarik perhatian calon pengunjung.
Saat penyelenggara berhasil membuat orang penasaran dengan kemasan cerita wahana, pengunjung pun akan datang untuk mengobati rasa penasarannya. Kemudian informasi lengkap buat pengunjung sebab hal ini berkaitan dengan keselamatan mereka.
"Di beberapa destinasi ada lorong gelap, [misal], tapi orang tahu itu bagian dari wisata, ada atraksi. Dulu ada di Taman Mini [Indonesia Indah], ada sesuatu yang melambai-lambai, ada yang jalan, ya itu termasuk atraksi," kata Sapta.
(els/wiw)