Virus corona penyebab Covid-19 belum hilang. Berbagai varian baru juga terus bermunculan dan bermutasi.
Teranyar, muncul SARS-CoV-2 Omicron subvarian XBB 1.5 atau yang kerap disebut sebagai Kraken. Apa saja gejala Omicron Kraken yang anyar ini?
Kraken sendiri merupakan salah satu makhluk dalam mitologi Yunani. Kraken menggambarkan subvarian satu ini yang lebih cepat menular hingga memicu lonjakan kasus di sejumlah negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Center for Disease and Prevention Control (CDC) menyebutkan bahwa kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir dipicu oleh subvarian Kraken. Di Amerika Serikat saja misalnya, kasus sempat melonjak tinggi dari 4 persen menjadi 41 persen.
Meski diketahui lebih menular, namun gejala Omicron Kraken belum diketahui dengan pasti. Beberapa pihak beranggapan gejala yang ditimbulkan mirip dengan subvarian pendahulunya.
Meski belum ditemukan di Indonesia, tak ada salahnya untuk tetap waspada. Anda perlu mewaspadai beberapa gejala Omicron pada umumnya, seperti berikut ini.
Gejala sakit tenggorokan kerap muncul sebagai gejala awal orang yang terkena Covid-19. Biasanya, tenggorokan terasa sakit hingga sulit menelan.
Bisa jadi, gejala ini juga muncul pada Covid-19 subvarian XBB 1.5.
Pilek bisa dialami pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2. Hidung akan terasa gatal hingga tersumbat.
![]() |
Hidung tersumbat, terasa gatal, hingga bersin-bersin bisa dialami pasien Covid-19. Gejala ini biasanya muncul tak lama setelah rasa sakit tenggorokan.
Pasien Covid-19 kerap mengalami batuk. Bukan jenis batuk yang berdahak, tapi kering. Intensitas batuk biasanya meningkat di malam hari.
Akibat tenggorokan sakit disertai batuk, pasien biasanya mengalami perubahan suara. Suara mereka cenderung serak atau berat.
Sakit kepala memang kerap dialami pasien Covid-19. Biasanya, sakit kepala mulai muncul seiring pilek.
Badan terasa lemas, nyeri persendian atau otot bisa dialami pasien Covid-19. Mereka yang terinfeksi varian XBB 1.5 juga bisa mengalami ini.