7 Penyebab Mimpi Buruk saat Tidur, Bukan Terkait Mistis

Hampir semua orang tentu pernah mengalami mimpi buruk saat tidur. Mimpi buruk merupakan hal yang tak dapat terhindarkan karena prosesnya berlangsung ketika tubuh berada di fase bawah alam sadar.

Mimpi buruk acapkali dikaitkan dengan firasat buruk dan hal-hal mistis. Padahal, kemunculan mimpi buruk ini sebenarnya dapat dijelaskan secara medis. Lantas, apa saja penyebab mimpi buruk saat tidur menurut kesehatan?

Lihat Juga : 101 SCIENCE Apakah Ketindihan Itu Ulah Setan?

Dikutip dari laman kesehatan Cleveland Clinic, mimpi buruk atau disebut juga nightmare disorder termasuk sebagai parasomnia atau sejenis gangguan tidur.

Saat mengalami mimpi buruk, biasanya seseorang seakan-akan mengalami pengalaman yang nyata. Akibatnya, tak jarang mimpi buruk memicu rasa takut, cemas, gelisah, bahkan tidak enak perasaan ketika bangun tidur.

Menurut penuturan ahli somnologi dan kesehatan dr Andreas Prasadja beberapa waktu lalu, pada dasarnya mimpi itu adalah hasil dari memori otak secara acak, bisa itu mengambil memori jangka panjang atau pendek.

Biasanya, mimpi buruk terjadi di fase terakhir dan terdalam dari tidur atau rapid eye movement (REM), yaitu antara tengah malam hingga jelang pagi hari.

"Mimpi isinya berantakan, bisa ingat bisa tidak. Orang tiap tidur bisa mengalami 4-6 kali mimpi. Kalau berkesan, ingat, menyenangkan. Kalau seram, bisa menimbulkan ketakutan," jelas Andreas, beberapa waktu lalu.

Pada umumnya, orang yang mengalami mimpi buruk mampu mengingat isi mimpinya ketika terbangun. Kendati tidak nyata, tetapi mimpi buruk memberi pengalaman yang tidak menyenangkan bagi siapa pun yang mengalaminya.

Penyebab Mimpi Buruk saat Tidur

Ilustrasi. Penyebab mimpi buruk saat tidur (iStockphoto/Adene Sanchez)

Setiap orang memiliki banyak memori yang tersimpan di dalam otak. Isinya bisa memuat berbagai pengalaman yang terjadi selama mereka hidup.

Lantas, kenapa seseorang bisa mengalami mimpi buruk saat tidur? Berikut alasannya menurut para pakar kesehatan, dirangkum berbagai sumber.

1. Sedang mengalami emosi tidak stabil

Segala macam bentuk emosi bisa terbawa tidur dan larut ke dalam mimpi, kemudian menciptakan emosi serupa berupa mimpi buruk.

Sebagai contoh, sebelum tidur Anda sedang dikejar deadline tugas kantor. Kondisi ini memicu rasa panik karena takut akan atasan.

Ketika tidur, emosi panik dan takut itu bisa terbawa lalu menghasilkan suasana sama di mimpi, sehingga Anda merasa seperti dikejar hantu atau berada di tempat seram.

2. Efek makan menjelang waktu tidur

Jam makan ternyata dipercaya dapat memberi pengaruh pada mimpi buruk. Dikutip dari laman Health, terlalu banyak makan tinggi gula terutama mendekati waktu tidur dapat membuat tubuh tidak nyaman.

Selain itu, makan terlalu dekat dengan waktu tidur memicu otak jadi lebih aktif. Hal ini meningkatkan peluang mengalami mimpi buruk, bahkan Anda jadi lebih mudah mengingatnya.

Selain menciptakan mimpi buruk, makan menjelang waktu tidur juga punya efek buruk terhadap kesehatan.

3. Stres berlebihan

Alasan lain terjadinya mimpi buruk saat tidur bisa dipengaruhi oleh stres berlebihan, trauma, masalah kesehatan mental, atau rasa cemas akut.

Kondisi tersebut memicu anxiety dreams karena ini adalah cara untuk memproses atau melepas emosi yang sebelumnya dipendam seharian.

Gambaran mimpi buruknya bermacam-macam. Misalnya Anda seperti sedang dikejar-kejar orang jahat, terlambat datang ke sebuah acara, dan tiba-tiba sedih hingga menangis.

4. Kurang tidur

Kurang tidur atau jam istirahat berantakan dapat memengaruhi kualitas tidur jadi menurun, hingga membuat emosi tidak terkontrol.

Misalnya saat kurang tidur Anda jadi lebih mudah marah pada hal-hal sepele, bahkan perasaan lebih sensitif. Bentuk emosi tersebut memungkinkan terbawa hingga tidur dan masuk ke dalam mimpi, lalu menciptakan mimpi buruk.

Lihat Juga : Punya Imajinasi Berbeda, Apa Isi Mimpi Orang Buta?

5. Pengaruh alkohol

Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, tidak akan membantu Anda tidur jadi tidur lebih nyenyak. Namun sebaliknya, hal itu dapat menurunkan kualitas tidur karena tubuh merasakan berbagai reaksi tidak nyaman.

Pengaruh minuman alkohol tidak hanya membuat mimpi buruk, tetapi menyebabkan parasomnia, yaitu gangguan tidur berupa gerakan, emosi, hingga mimpi tak wajar.

6. Pengaruh obat-obatan tertentu

Obat-obatan tertentu dapat berdampak pada aktivitas otak dan meningkatkan perasaan gelisah atau cemas di malam hari. Efek perasaan cemas tersebut nantinya bisa berujung pada mimpi buruk yang berlangsung selama tidur.

Sebelum mengonsumsi obat, pastikan Anda konsultasi terlebih dahulu ke dokter mengenai efek samping apa saja yang kemungkinan bisa terjadi.

7. Usai membaca buku atau menonton film menakutkan

Dikutip dari laman Mayoclinic, pengalaman yang dialami saat kondisi bangun atau sadar dapat berdampak pada mimpi ketika tidur. Misalnya, seusai membaca buku atau menonton film horor.

Bagi sebagian orang, aktivitas yang memberi efek seram atau takut terutama sebelum tidur, bisa memicu terjadinya mimpi buruk.

Lihat Juga : Studi Sebut Keseringan Mimpi Bisa Jadi Tanda Parkinson

Apa yang Harus Dilakukan saat Mimpi Buruk?

Mimpi buruk digambarkan seperti sebuah bunga tidur pembawa petaka sehingga sangat tidak disukai. Meski begitu, kemunculan mimpi buruk saat tidur tentu tak bisa dihindarkan.

Ketika mengalami mimpi buruk, Anda tak perlu panik. Yang harus dilakukan yaitu mengendalikan diri sebaik mungkin agar frekuensi mimpi buruk tidak terus terjadi, dengan cara-cara berikut.

1. Merefleksikan diri dan ingat-ingat lagi emosi apa yang Anda bawa sampai menjelang tidur.
2. Membatasi jumlah alkohol, kafein, atau makanan berat jelang tidur.
3. Menghindari konsumsi obat penenang.
4. Relaksasi sebelum tidur seperti yoga, meditasi, membaca bacaan ringan, atau memasang diffuser aromaterapi supaya lebih rileks.
5. Membangun pola tidur di waktu yang sama setiap malam, dan bangun di waktu yang sama tiap pagi.

Itulah sejumlah alasan penyebab mimpi buruk saat tidur dan cara mengatasinya supaya tidur Anda lebih berkualitas.