Penyakit seks menular (PMS) adalah penyakit menular akibat hubungan seksual secara vaginal, oral, dan anal serta melalui kontak kulit. Penyakit seks yang menular ini tak sama dengan infeksi menular seks (IMS).
Dilansir dari laman Healthline, singkatnya, penyebab penyakit menular seksual akan dimulai dari infeksi, tetapi tidak semua infeksi berubah menjadi PMS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Infeksi terjadi karena serangan bakteri, virus, atau parasit yang menyerang tubuh. Namun biasanya infeksi tak langsung menimbulkan gejala.
Sementara penyakit seks menular biasanya muncul dengan tanda yang jelas. Gejala PMS biasanya dimulai dengan IMS simtomatik, berikut beberapa gejalanya.
![]() |
Berikut lima penyakit menular seksual untuk diketahui.
Penyakit radang panggul merupakan penyakit menular seks yang berasal dari IMS seperti gonore, klamidia, dan trikomoniasis. Ketiga IMS itu dapat berubah menjadi penyakit radang panggul jika tidak ditangani.
Selain dari ketiga IMS tersebut, penyakit radang panggul juga bisa muncul dari infeksi bakteri lain. Berikut beberapa gejala penyakit radang panggul.
Penyakit radang panggul diklaim dapat diobati dengan obat antibiotik asal berhasil didiganosis dalam waktu dini. Namun, antibiotik tidak mengobati bekas luka di saluran tuba. PMS ini mempengaruhi kesuburan seksual penderitanya.
Sifilis tersier masuk sebagai IMS dengan gejala muncul luka bulat kecil di alat kelamin, anus, dan mulut. Namun ketika tidak ditangani, sifilis tersier akan masuk ke fase laten dan serius sehingga menjadi PMS.
Penyakit ini dapat berdampak pada hilangnya penglihatan dan pendengaran serta ingatan, kondisi kesehatan jiwa, infeksi otak atau sumsum tulang belakang, hingga penyakit jantung.
Biasanya, penderita sifilis tersier membutuhkan suntikan penisilin untuk menghilangkan bakteri dari tubuh. Namun, suntikan ini tidak dapat memulihkan kerusakan yang terjadi.
Kanker rupanya juga masuk kategori penyakit menular seks karena bisa muncul akibat IMS. Kanker ini meliputi kanker mulut, serviks, vulva, penis, hingga anus.
Kanker yang masuk kategori PMS terjadi karena virus human papillomavirus (HPV). Gejala kanker ini bervariasi tergantung bagian tubuh mana yang terserang virus.
Namun umumnya berupa benjolan dan pembengkakan, pendarahan, dan rasa sakit yang luar biasa. Seperti halnya kanker lain, biasanya kanker yang masuk kategori PMS dapat diobati dengan kemoterapi, radioterapi, hingga pembedahan tergantung stadium masing-masing.
Lihat Juga :![]() Hari Kesehatan Seksual Sedunia 4 Penyakit Seksual yang Tak Bisa Disembuhkan, Siap-siap Seumur Hidup |
HPV juga dapat menyebabkan penyakit kutil kelamin atau munculnya benjolan berwarna kulit atau putih di alat kelamin dan anus.
Penyakit ini dapat diobati, tetapi tidak dapat disembuhkan karena virusnya kemungkinan akan tetap ada. Kutil kelamin juga bisa hilang dengan sendirinya, namun bisa muncul kembali juga.
HIV/AIDS merusak sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko tertular virus dan bakteri lain hingga membantu pengembangan kanker tertentu.
Biasanya, penderita HIV yang ditangani secara dini dan konsisten dapat tetap hidup, meski virusnya tidak pergi.
Namun jika tidak diobati, virus itu akan cepat berkembang dan tubuh jadi rentan terinfeksi penyakit lain. Beberapa gejala HIV/AIDS sebagai berikut.
Sampai saat ini tidak ada obat untuk menangani HIV/AIDS. Angka harapan hidup penderita HIV/AIDS tanpa pengobatan hanya berkisar tiga tahun.
Itulah penyakit seks yang menular. Untuk menghindari tertular IMS dan PMS, sebaiknya berhati-hati dalam melakukan hubungan seksual di luar nikah. Semoga membantu.
(uli/fef)