Setiap tanggal 13 yang jatuh pada hari Jumat kerap dianggap bakal membawa sial. Berbagai mitos soal Friday the 13th pun tersebar di tengah masyarakat.
Tanggal 13 yang jatuh pada hari Jumat memang terbilang langka. Dalam kalender Gregorian, misalnya, sangat sedikit tanggal 13 yang jatuh pada hari Jumat.
Namun, beberapa negara Eropa menganggap hari ini sebagai hari sial. Seperti pada umumnya, takhayul ini berkembang dari waktu ke waktu. Namun, sulit untuk menentukan dengan tepat asal-usul Friday the 13th.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang jelas, ada banyak hal-hal menakutkan dalam cerita yang berkembang di seputar Friday the 13th. Cerita-cerita itu mulai dari pengkhianatan hingga pembunuhan.
Dalam bukunya berjudul Extraordinary Origins of Everyday Things, Charles Panati menulis bahwa Friday the 13th mungkin dimulai dari mitologi Nordik.
Kala itu, Loki, sang dewa kejahatan, mendobrak gerbang perjamuan di Valhalla. Hal itu membuat jumlah dewa yang hadir menjadi 13.
Namun, kehadiran 13 dewa itu justru memicu kerusuhan. Ditipu oleh Loki, sang dewa buta Hodr menembak saudaranya Balder, sang dewa cahaya dan kebahagiaan hingga mati.
Mengutip CNN, mitos Friday the 13th juga menyebar ke negara-negara Skandinavia hingga ke seluruh Eropa. Mitos makin kuat saat era awal Kristen masuk. Di era ini, mitos ini diwarnai oleh kisah Perjamuan Terakhir.
Perjamuan terakhir dinilai mengutuk angka 13. Misalnya, tamu ke-13, Yudas Iskariot, adalah sosok salah satu murid yang mengkhianati Yesus.
Atau juga kisah soal ratusan Ksatria Templar yang ditangkap pada 13 Oktober 1307. Kisah ini juga kerap dikait-kaitkan dengan Friday the 13th.
Sementara itu, hari Jumat sering kali disebut sebagai hari kemalangan. Termasuk juga di antaranya soal penyaliban Yesus yang terjadi pada Jumat Agung. Adam dan Hawa juga dikisahkan memakan buah khuldi pada hari Jumat hingga mereka jatuh ke dalam lubang dosa.
Gabungan di antaranya keduanya, hari Jumat dan angka 13, dinilai sebagai kesialan yang datang berlipat ganda. Kepercayaan akan kombinasi ini ditengarai dimulai sejak era Victoria.
Popularitas Friday the 13th juga kian populer usai film slasher bertajuk sama merebak di tengah masyarakat. Ditambah lagi kehadiran novel The Da Vinci Code karangan Dan Brown.
![]() |
Akibatnya, tanggal 13 yang jatuh pada hari Jumat pun diwarnai oleh berbagai mitos kesialan. Berikut beberapa mitos Friday the 13th yang tersebar di tengah masyarakat.
Beberapa orang mungkin akan menolak diajak bepergian atau melakukan hal-hal penting di hari Jumat yang bertepatan dengan tanggal 13. Diyakini, kegiatan apa pun yang dilakukan pada hari itu bakal membawa malapetaka.
Tak cuma perkara waktu tanggal 13 di hari Jumat. Friday the 13th juga membawa masyarakat akan mitos sial angka 13.
Banyak orang mengaitkan angka 13 sebagai angka yang sial dan berkaitan dengan hal-hal buruk. Contohnya, beberapa hotel atau gedung tak memiliki lantai 13.
Takhayul yang masih langgeng dipercaya adalah bahwa jika seseorang mencukur rambutnya pada Friday the 13th, maka akan ada salah satu anggota keluarganya yang akan meninggal dunia.
Demikian sedikit asal-usul soal mitos Friday the 13th yang berkembang di tengah masyarakat.