Di usianya yang telah renta, Kakek Surasim (79) masih harus mengais rezeki dengan menjadi pengayuh becak di ibu kota. Dengan tenaga yang tersisa, kakek asal Purbalingga itu mengayuh gerobak becak birunya untuk mengantar barang.
Beruntung, masih ada warga yang memanfaatkan jasa gerobak becak Kakek Surasim. Terkadang becak tuanya disewa oleh penjual makanan padang atau pedagang lainnya yang membawa banyak barang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tarif yang dipatok Kakek Rasim tidaklah tentu, tetapi biasanya ia mendapat upah Rp10 ribu per 1 kilometernya.
Pendapatan yang dihasilkannya dari mengayuh gerobak becak diakuinya hanya cukup untuk makan sehari-hari.
"Kalau sehari mah ya ga tentu tempo-tempo Rp30-20 ribu jadi yang banyak risikonya hariannya," ujar Kakek Rasim kepada berbuatbaik.id.
Kondisi tempat tinggal Kakek Rasim pun jauh dari kata nyaman. Ia tinggal seorang diri di kontrakan berukuran 2x3 meter dengan tembok triplek yang telah lusuh dan banyak lubang di sana-sini.
Bahkan hanya ada kasur lusuh yang jadi tempat untuk merebahkan tubuh lemah dan rentanya.
Sahabat Baik, mari salurkan sebagian rezeki Anda untuk memberi kenyamanan dan keringanan buat Kakek Rasim di masa tuanya.
Caranya mudah, cukup klik Donasi berbuatbaik.id di sini. Seluruh donasi akan diberikan seluruhnya ke penerima tanpa ada potongan.
(fef/fef)