Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat lonjakan kasus campak di Indonesia yang naik sebanyak 25 kali lipat selama setahun terakhir. Apa gejala penyakit campak?
Sepanjang 2022, telah dilaporkan sebanyak 3.341 kasus penyakit campak yang teridentifikasi di 223 kabupaten/kota.
Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis Anggraini Alam mengatakan bahwa penyakit campak kerap kali disepelekan sehingga banyak pula yang melewatkan imunisasi campak begitu saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi pada 2021 ada 132 kasus konfirmasi, dan di 2022 ada 3.341 kasus. Artinya memang bukan main kenaikannya," kata Anggraini, Kamis (19/1).
Bahkan terdapat salah satu cerita, saat ada salah satu anak yang terkena campak, orang tuanya ikut tertular secara bersamaan karena tidak memahami upaya preventif.
Dalam pemaparannya Anggraini menyebut campak terbagi dalam tiga fase.
Gejala awal akan muncul berupa:
- demam tinggi, dan
- bercak kemerahan pada kulit,
- batuk atau pilek.
Pada fase selanjutnya, penderita akan mengalami:
- mata merah,
- terjadi ruam merah-merah di bagian tubuh,
- ruam menjalar yang umumnya berawal dari belakang telinga.
Pada fase terakhir, gejala terlihat dari ruam yang merembet ke bagian tubuh lainnya seperti tangan dan kaki.
"Kalau memang dilihat kulitnya muncul ruam setelah demam. Dia mempunyai tiga fase mulai dari ada gejalanya ada demam atau gejala khas 3C yaitu campak ada flu, pilek, atau mata merah dan adanya batuk-batuk. Kemudian ada fase erupsi atau ruam merah," ujar Anggraini.
Campak disebabkan oleh virus yang sangat menular yang disebut morbillivirus. Melansir Cleveland Clinic, campak bisa tertular melalui:
- Droplet yang terkontaminasi menyebar melalui udara saat seseorang batuk, bersin, atau berbicara.
- Mencium penderita campak.
- Berbagi minuman atau makanan dengan penderita campak.
- Berjabat tangan atau berpegangan tangan atau memeluk seseorang yang sakit campak.
- Dari orang hamil ke bayinya - baik selama kehamilan, persalinan atau saat menyusui.
Penyakit campak yang tidak ditangani segera dapat menyebabkan sejumlah komplikasi kesehatan, bahkan kematian. Maka itu, orang tua wajib mengenali gejala penyakit campak sebelum terlambat.
(chs/chs)