Rayakan Imlek di Singkawang, Kota Berjuluk Seribu Klenteng
Nuansa Tionghoa begitu kental di Kota Singkawang yang terdapat di Provinsi Kalimantan Barat. Bahkan, karena kultur Tionghoa yang begitu lekat, Singkawang mendapat julukan Kota Seribu Klenteng.
Lokasi Singkawang berjarak 145 km di sebelah utara Kota Pontianak. Penduduk Singkawang mayoritas beretnis Tionghoa, Dayak, dan Melayu. Lalu, dari mana asal orang-orang Tionghoa di masa lampau yang tinggal di Singkawang?
Orang-orang Tionghoa dari suku Hakka percaya, nama Singkawang berasal dari kata "San Kew Jong", yang berarti kota yang terletak di antara laut, muara, gunung dan sungai. Singkawang sendiri merupakan wilayah yang berbatasan dengan Laut Natuna pada bagian barat dan berbatasan dengan Gunung Roban, Pasi, Raya, Gunung Poteng dan Sakok.
Selain julukan Kota Seribu Klenteng, Singkawang juga disebut Hong Kong Van Borneo. Julukan Kota Seribu Klenteng itu sendiri tak lain karena banyaknya bangunan tersebut di Singkawang.
Berdasarkan data 2014 saja, jumlah klenteng, vihara, dan cetiya di Singkawang mencapai 704 bangunan. Bukan tidak mungkin jumlah itu bertambah banyak pada 2023. Di Singkawang, warga keturunan Tionghoanya banyak yang memeluk agama Buddha dan Konghucu, sehingga jumlah klenteng yang banyak tidak mengherankan.
Warga Singkawang dikenal rukun dan tingkat toleransi beragamanya sangat tinggi. Pada 2018, Setara Institute memberi predikat Singkawang sebagai KotaPaling Toleran di Indonesia. Masyakarat SIngkawang yang majemuk mampu hidup harmonis.
Kendati punya banyak sekali klenteng, tapi di Singkawang juga terdapat mesjid terbesar yang disebut Mesjid Raya, di mana letaknya berseberangan Vihara Tri Dharma Bumi Raya yang dikenal dengan sebutanPekong Toa yang konon telah berusia 200 tahun. Mesjid Raya sendiri telah berdiri sejak 1885 di Singkawang.
Banyak tradisi tahunan khas Tionghoa yang digelar dengan semarak di Singkawang dari mulai Imlek, Cap Gomeh, Ceng Beng, hingga Pawai Tatung. Ketika merayakan Imlek di Singkawang, kamu akan melihat kemeriahan dengan warna emas dan merah yang dominan.
Pemkot Singkawangbersama panitia menghias kotadengan pernak-pernik lampion dengan tujuan agar suasana perayaan Imlek di Singkawang lebih gembira dan meriah. Demikian pula saat perayaan Cap Gomeh, yang biasanya diselenggarakan Pawai Tatung yang disambut sukacita oleh masyarakat.
(wiw)