Menikmati Sensasi Menginap di Dua Negara Sekaligus Dalam Satu Waktu

CNN Indonesia
Minggu, 22 Jan 2023 16:55 WIB
Hotel Arbez Franco-Suisse dibangun pada 1921 di mana hotel ini separuh berada di Swiss dan sisanya di Prancis.
Hotel Arbez Franco-Suisse dibangun pada 1921 di mana hotel ini separuh berada di Swiss dan sisanya di Prancis. (Courtesy Miquel Ros).
Jakarta, CNN Indonesia --

Apakah mungkin tidur di dua negara berbeda di waktu yang sama tanpa membelah diri? Bisa saja! Anda cukup menginap di Hotel Arbez Franco-Suisse.

Hotel Arbez Franco-Suisse terletak di dua negara yakni Prancis dan Swiss. Hotel ini terletak di perbatasan internasional berkat Perjanjian Dappes (1862) di mana Prancis dan Swiss setuju dengan pertukaran teritorial kecil. Hal ini memungkinkan kendali penuh Prancis atas jalan strategis terdekat.

Dalam perjanjian setiap bangunan di perbatasan tetap pada tempatnya. Hotel pun dibangun pada 1921. Kira-kira separuh hotel berada di Swiss dan separuh lain di Prancis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam laporan CNN, Anda bisa tidur di kamar binasional. Posisi kasur memungkinkan kepala Anda berada di Swiss dan kaki Anda berada di Prancis.

Akan tetapi, apa cuma itu yang ditawarkan Hotel Arbez? Tentu saja tidak.

Hotel benar-benar menggambarkan situasi Perang Dunia hingga yang terkini Covid-19. Anda akan menemukan aneka dekorasi di dinding hotel.

"Cermin dan jendela yang dimaksudkan tidak hanya sebagai elemen dekoratif, tetapi juga simbol hubungan antara dunia yang berdekatan dengan kenyataan," ujar Alexandre Peyron, manager hotel.

Terdapat reproduksi lukisan terkenal Paul Cezanne 'The Card Players'. Adegan dua pria yang bermain kartu mengacu pada insiden pada 1920-an. Petugas pabean Swiss mengenakan denda pada orang yang bermain kartu.

Pelanggarannya bukan soal judi tapi mereka menggunakan satu set kartu buatan Prancis di sisi hotel yang menempati wilayah Swiss tanpa bayar cukai.

Hotel ini pun jadi tempat negosiasi rahasia yang mengakibatkan Aljazair mendapat kemerdekaan dari Prancis pada 1962.

Sementara itu, berada di dua negara mengandung konsekuensi menaati aturan masing-masing negara. Jika duduk di sisi restoran Prancis, Anda tak bisa berharap bisa menyantap makanan khas Swiss seperti keju tomme vaudoise.

Aturan ketat Eropa tidak memperbolehkan keju lokal Swiss masuk Prancis karena bisa mempengaruhi produk susu yang tidak dipasteurisasi. Sebaliknya, makanan khas Prancis seperti saucisse de Morteau (sejenis sosis) tidak boleh masuk Swiss.

Terdengar ribet memang. Namun untuk urusan pembayaran, hotel menerima mata uang euro dan franc Swiss. Kamar akan dilengkapi dua soket listrik sebab Prancis dan Swiss punya standar berbeda.

(els/dzu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER