Preeklamsia merupakan salah satu komplikasi yang terjadi pada ibu hamil. Setelah mengalami preeklamsia, ibu perlu memenuhi beberapa syarat untuk bisa hamil kembali.
Preeklamsia menyebabkan tekanan darah tinggi dan kerusakan organ. Risiko preeklamsia akan semakin tinggi jika Anda pernah mengalami kondisi yang sama pada kehamilan pertama atau sebelumnya.
"Risiko mendapatkan preeklamsia di kehamilan berikutnya meningkat hingga tujuh kali lipat bagi wanita yang sudah pernah hamil dengan preeklamsia sebelumnya," ujar dokter spesialis obstetri dan ginekologi Gorga I.v.w Udjung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, wanita perlu memahami beberapa syarat kembali hamil jika sebelumnya pernah mengalami preeklamsia. Berikut di antaranya.
Pastikan tekanan darah Anda terkontrol. American Heart Association (AHA) mencatat, tekanan darah disebut normal jika mencapai 120/80 mmHg. Akan dikatakan hipertensi tingkat 1 bisa tekanan darah melebihi 140/90 mmHg.
Penyakit diabetes meningkatkan risiko kembalinya preeklamsia di kehamilan berikutnya. Ibu hamil perlu memastikan mengontrol kadar gula darah sebelum dan di masa awal kehamilan selanjutnya.
Preeklamsia dapat menyebabkan penyakit ginjal seperti cedera ginjal akut, kerusakan endotel, dan hilangnya podosit. Jika Anda mengalaminya, maka risiko preeklamsia akan meningkat pada kehamilan berikutnya.
![]() |
Anda perlu menjaga berat badan tetap ideal. Berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko kembali terkena preeklamsia.
Memenuhi asupan nutrisi juga jadi syarat penting untuk hamil lagi setelah preeklamsia. Konsumsi makanan yang sehat dapat membantu menurunkan risiko preeklamsia pada kehamilan berikutnya.
Merokok jelas bisa berbahaya bagi janin. Selain preeklamsia, merokok juga dapat menyebabkan keguguran dan kelahiran prematur.
Kandungan nikotin dan karbon monoksida dalam rokok dapat menyebabkan stres oksidatif. Hal ini akan meningkatkan risiko preeklamsia.
Hal yang sama juga berlaku pada minuman beralkohol. Sebuah penelitian menemukan bahwa konsumsi alkohol sebelum hamil bisa memicu preeklamsia, kelahiran prematur, dan berat bayi lahir rendah.
Stres jadi salah satu pemicu preeklamsia, apalagi yang terjadi pada trimester awal. Studi menemukan, ibu hamil yang memiliki gangguan kecemasan mungkin lebih berisiko mengalami hipertensi gestasional, preeklamsia, dan eklamsia.
KLIK DI SINI UNTUK ARTIKEL SELENGKAPNYA.