Berapa Batas Maksimal Asupan Gula Harian untuk Anak?

CNN Indonesia
Kamis, 09 Feb 2023 20:00 WIB
Tanpa disadari, gula-gula di sekitar anak bisa memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk diabetes. Lantas, berapa batas maksimal asupan gula harian anak?
Ilustrasi. Tanpa disadari, gula-gula di sekitar anak bisa memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk diabetes. (Hebi65/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Banyak gula ditemukan di tengah kehidupan anak. Tanpa disadari, gula-gula itu bisa memicu sejumlah masalah kesehatan pada anak, sebut saja diabetes.

Siapa sangka jika angka pengidap diabetes pada anak terus mengalami peningkatan. Hingga tahun ini, tercatat sebanyak 1.645 anak mengidap diabetes.

Meski sebagian besar di antaranya merupakan kasus diabetes tipe 1, tapi tak jarang juga anak yang mengidap diabetes tipe 2. Gara-garanya adalah gaya hidup yang semakin tidak sehat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asupan gula kerap disebut-sebut sebagai biang kerok kenaikan kadar gula darah, termasuk juga pada anak. Lantas, berapa sebenarnya batas maksimal asupan gula harian pada anak?

Pada dasarnya, gula memang tidak bisa dihindari. Beberapa jenis karbohidrat seperti nasi pun diketahui mengandung gula. Namun, asupan gula bisa dibatasi.

Dokter spesialis gizi Juwalita Hapsari mengatakan bahwa umumnya batas maksimal asupan gula untuk anak usia 2-18 tahun adalah 25 gram. Angka ini setara dengan 2 sdm.

Hal ini perlu diperhatikan benar-benar sejak anak menginjak usia 1 tahun ke atas. Pada usia itu, lanjut Juwalita, anak bisa mendapatkan makanan keluarga atau makanan apa pun yang dikonsumsi oleh orang tua dan keluarganya.

Periode ini jelas menjadi tantangan bagi orang tua. Pasalnya, pada usia tersebut, anak mulai bereksplorasi dengan makanan hingga membuat orang tua kesulitan membatasi asupan gula per harinya.

"Orang tua mesti membatasi asupan gula pada anak. Jangan sampai anak terpapar atau dibiasakan mengonsumsi makanan-makanan yang manis-manis semua sehingga akhirnya membuat dia kelebihan kalori. Jadi, gula tetap harus dibatasi," tegas Juwalita saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (6/2).

Hand holding spoon for eating cooked rice with quinoa seed in a bowl, healthy foodIlustrasi. Tanpa disadari, gula-gula di sekitar anak bisa memicu berbagai masalah kesehatan. (iStockphoto/Nungning20)

Namun, dokter spesialis anak subspesialis endokrinologi Jose R.L Batubara mengingatkan bahwa gula yang dimaksud tak sebatas sesuatu yang bersifat manis. Lebih jauh dari itu, gula juga ditemukan dalam sejumlah sumber karbohidrat.

"Kebutuhan gula itu tetap ada, karbohidrat juga ada. Saya enggak bilang gula saja ya, tapi karbohidrat," ujar Jose saat dihubungi CNNIndonesia.com, pada Selasa (7/2).

Karbohidrat, lanjutnya, mengambil sekitar 40 persen dari total kalori yang dibutuhkan.

Untuk mendapatkan asupan karbohidrat yang tepat, Jose menyarankan Anda untuk memberikan anak asupan karbohidrat dengan indeks glikemik (GI) rendah. Salah satu contohnya adalah gandum.



(els/del/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER