
Kolaborasi dengan Beyonce Tidak Laku, Adidas Rugi Bandar

Adidas dikabarkan mengalami kerugian karena kolaborasinya dengan lini milik Beyonce, Ivy Park. Koleksi dari kolaborasi ini disebut tidak laku di pasaran.
Berdasarkan laporan Wall Street Journal, Rabu (8/2), penjualan Ivy Park mengalami penurunan hingga 50 persen yang hanya mencapai US$40 juta atau sekitar Rp605 miliar di tahun 2022. Sementara penjualannya di tahun 2021 sempat menunjukkan performa yang baik dengan total US$93 juta atau sekitar Rp1,4 triliun.
Sebelumnya, Adidas telah memproyeksikan penjualan lini Ivy Park dapat mencapai sebesar US$250 juta untuk tahun 2022.
Namun, dari lima hingga enam perilisan terakhir, setengah dari produk Adidas x Ivy Park yang dilempar ke pasaran tidak laku terjual. Lini busana milik Beyonce itu pun disebut telah membuat Adidas rugi bandar.
Melansir Page Six, lini Ivy Park sendiri merupakan brand yang mengedepankan inklusivitas. Brand tersebut menyediakan produk pakaian dengan ukuran yang bervariasi mulai dari XXXS hingga XXXL.
Ivy Park juga mencakup gaya unisex untuk orang dewasa hingga anak-anak. Produk yang dijual mulai dari legging, dress, hingga sneakers.
Namun demikian, desas-desus mengatakan bahwa hal ini terjadi karena ketidaksepakatan antara Adidas dan tim Beyonce mengenai pelabelan dan cara pemasaran produk Ivy Park. Sumber menyebut bahwa Adidas bersikeras ingin mendorong mereknya agar lebih menonjol.
Kolaborasi keduanya dimulai sejak 2019 lalu. Kontrak kerja sama antara keduanya seharusnya berakhir setelah tahun 2023.
Sumber juga mengatakan bahwa para eksekutif Adidas telah mendiskusikan apakah mereka akan mengakhiri kontraknya atau akan memperbaiki pengaturan yang telah berlaku.
(del/asr)[Gambas:Video CNN]