Frustrasi seksual digambarkan ketika seseorang merasa stres akibat ketidakaktifan atau ketidakpuasan seksual. Frustrasi seksual adalah respons alami yang dialami banyak orang.
Biasanya, frustasi seksual terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara hasrat seksual seseorang dan realitas mereka. Beberapa orang menganggap frustrasi seksual hanya berlaku untuk mereka yang memiliki dorongan seks yang tinggi.
Namun, frustasi seksual bisa terjadi pada siapa saja yang gairah seksualnya tidak terpenuhi dengan aktivitas yang memadai. Frustrasi seksual dapat muncul secara berbeda di antara individu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah studi pada 2020, mencatat hubungan antara ketidakpuasan seksual dan gejala depresi dan tingkat kesehatan mental yang lebih rendah.
Seseorang yang mengalami frustrasi seksual mungkin juga mulai menunjukkan perilaku sembrono. Dalam upaya untuk memuaskan dorongan seksualnya, seseorang dapat melakukan aktivitas seksual yang lebih berisiko, yang dapat menyebabkan hasil kesehatan yang tidak disengaja seperti infeksi menular seksual (IMS) dan kehamilan yang tidak diinginkan.
- Gejala
Gejala dan perilaku potensial yang dapat berasal dari atau terkait dengan frustrasi seksual dapat meliputi:
1. Mudah tersinggung, gelisah, terutama saat mengalami penolakan dari rayuan seksual.
2. Merasa kurang percaya diri atau kurang tertarik pada seks
3. Berhubungan seks lebih sedikit,masturbasi lebih sedikit, atau keduanya.
4. Memiliki ekspektasi seksual yang tidak dapat dipenuhi oleh pasangan
5. Melakukan perilaku berisiko untuk memenuhi hasrat seksual
5. Sering berfantasi atau melamun tentang seks
6. Menonton film porno atau film dengan banyak adegan mesra
- Potensi penyebab
Ada banyak alasan potensial untuk frustrasi seksual. Memahami penyebabnya dapat membantu seseorang menyelesaikan potensi masalah.
1. Jomblo
Seseorang mungkin siap untuk berhubungan seks, tetapi tak ada pasangan. Mereka mungkin lajang atau dalam hubungan jarak jauh, atau mungkin memiliki pasangan yang tidak ingin - atau tidak bisa - berhubungan seks saat ini.
2. Harapan yang tidak terpenuhi
Pasangan mungkin memaksakan standar yang tidak mungkin, mengkritik kinerja seksual, atau ingin terlibat dalam aktivitas yang tidak diinginkan. Semua perilaku ini dapat menyebabkan seseorang mengalami perasaan frustrasi, malu, dan menyalahkan diri sendiri.
3. Komunikasi yang buruk
Dalam beberapa kasus, rasa frustrasi berasal dari ketidakmampuan untuk berkomunikasi kebutuhan atau harapan seksual.
4. Tidak cocok
Seseorang merasa frustasi seksual bisa karena memiliki perbedaan yang cukup besar dalam dorongan seks mereka.
5. Kondisi medis
Sebuah studi pada 2016 menyatakan orang dengan kesehatan yang lebih buruk melaporkan kepuasan seksual yang lebih rendah. Kesehatan yang buruk dan perubahan terkait kesehatan seperti kehamilan, persalinan, operasi baru-baru ini, dan penyakit dapat mencegah seseorang melakukan hubungan seks, yang dapat menyebabkan pasangannya frustrasi.
6. Masalah citra tubuh
Sebuah studi tahun 2018 menunjukkan bahwa perempuan dengan masalah citra diri genital cenderung tidak melakukan seks vaginal. Demikian pula, studi pada 2017 mencatat bahwa sikap negatif pria tentang alat kelamin mereka juga berdampak negatif langsung pada kepuasan seksual mereka. Dengan demikian, mereka mungkin mengalami beberapa tingkat penghambatan seksual.
- Kapan harus menghubungi pakar?
Jika frustrasi seksual seseorang mulai mempengaruhi area lain dalam kehidupannya, mereka mungkin mempertimbangkan untuk berbicara dengan seorang ahli.
Terlepas dari status hubungan mereka, seseorang dapat berkonsultasi dengan terapis seks untuk kekhawatiran mereka tentang seks, citra tubuh, keintiman, rasa malu seksual, dan frustrasi seksual.
Para ahli dapat membantu individu mengekspresikan kebutuhan dan fantasi mereka serta mendamaikan dorongan seksual mereka yang tidak cocok dengan pasangannya.
(yla/agt)