3 Program Hamil yang Bisa Dilakukan saat Sulit Dapat Momongan

Ada beberapa prosedur yang bisa dijalani pasangan suami istri yang ingin memiliki momongan. Hal ini berlaku utamanya bagi pasangan yang sulit dikaruniai buah hati.

Mulai dari pembuahan alami, bayi tabung, hingga inseminasi adalah berbagai prosedur yang bisa dilakukan di Indonesia. Lantas, apa sebenarnya perbedaan dari ketiga prosedur ini?

Dokter spesialis kebidanan kandungan, konsultan fertilitas - endokrinologi reproduksi di RSAB Harapan Kita, Jakarta, Sudirmanto mengatakan ketiga prosedur ini memang cukup berbeda. Pasangan yang ingin memiliki momongan bisa menjalani salah satu prosedur ini setelah melakukan sejumlah pemeriksaan.

"Karena meskipun ketiganya itu tersedia dan bisa dilakukan di Indonesia, tapi tidak bisa memilih. Karena apa? Karena semua harus disesuaikan dengan keadaan pasiennya," kata Sudirmanto dalam siniar Radio Kesehatan yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, beberapa waktu lalu.

Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui masalah apa yang melatarbelakangi pasangan tidak kunjung dikaruniai buah hati. Setelah masalah diketahui, baru dipilih prosedur mana yang paling cocok untuk diterapkan.

Semua proses ini bisa dijalankan setelah kedua pasangan sepakat untuk menjalani prosedur kehamilan dengan bantuan medis.

Jangan sampai hanya salah satu pihak yang semangat. Pasalnya, kesepakatan dari dua belah pihak juga berpengaruh terhadap keberhasilan semua prosedur yang dilakukan.

"Karena meskipun berbeda pada prosesnya, tapi sebenarnya semua sama, yaitu untuk mempertemukan sel telur dan sperma agar terjadi pembuahan," kata dia.

Sudirmanto menjelaskan apa yang dimaksud dengan tiga prosedur medis untuk memiliki keturunan yang bisa dilakukan di Indonesia berikut ini.

1. Prosedur alami dengan bantuan medis

Ilustrasi. Ada beberapa program hamil yang bisa dilakukan saat sulit mendapatkan momongan. (iStockphoto/Love portrait and love the world)

Prosedur alami bisa dilakukan pasangan yang tidak memiliki masalah apa pun dalam organ reproduksinya, tapi tak kunjung diberi momongan.

Biasanya, masalah ada pada kurang tepatnya penghitungan masa subur hingga stres yang dialami kedua atau salah satu pasangan. Prosedur alami ini yakni pembuahan yang dilakukan secara alami, melalui hubungan seksual yang dilakukan pasangan.

"Secara medis kami membantu dengan memantau kapan telurnya bisa menetas, masa suburnya kapan. Selain itu ada juga dorongan obat-obatan yang bisa diberikan. Tapi, intinya pertemuan sperma dan telur lewat hubungan suami istri di rumah," kata dia.

2. Inseminasi

Inseminasi adalah pembuahan yang dilakukan di dalam rahim wanita. Hanya saja, sperma yang masuk bukan melalui proses hubungan suami istri, melainkan dialirkan melalui kateter ke organ reproduksi wanita.

"Jadi ketika telur siap dibuahi, suami harus mengeluarkan sperma. Spermanya dipilih yang paling bagus, yang jelek dibuang. Lalu dimasukkan pakai kateter ke rahim. Jadi tingkat kehamilannya cukup tinggi," kata dia.

Lihat Juga : Kasus Dispensasi Nikah, Ini 5 Bahaya Pernikahan Dini

3. Bayi tabung

Pada prosedur ini, pembuahan dilakukan di luar rahim wanita. Sel telur dan sperma akan dibawa keluar, lalu akan disuntikkan agar terjadi pembuahan.

Sel telur disimpan dalam tabung dengan suhu yang menyerupai rahim wanita. Setelah tiga atau lima hari pengecekan dan terjadi pembuahan, sel telur akan dipindahkan ke rahim hingga proses kehamilan selama sembilan bulan.

"Seperti bercocok tanam, embrio atau telur terbuahi, baru dimasukkan ke rahim, itu yang disebut bayi tabung," kata dia.