Anda tetap bisa mencurahkan cinta pada diri sendiri alias self love di Hari Valentine. Tapi, meski dilakukan suka-suka untuk diri sendiri, self love juga jangan sampai kebablasan.
Tak melulu urusan cinta dengan pasangan, Hari Valentine juga seyogianya jadi momen untuk mencintai diri sendiri. Psikolog klinis Irma Gustiana mengatakan bahwa saat Anda tahu bahasa cinta atau love language diri sendiri, maka terapkan hal tersebut sebagai hadiah Valentine untuk Anda.
"Kalau love language-nya physical touch, bisa dengan pakai skincare. Itu [skincare], kan, ada sentuhan di kulit. Bisa juga pijat, butterfly hug (memeluk diri sendiri) kalau di psikologi," ujar Irma dalam Offline Media Workshop bersama Tokopedia di Tokopedia Tower, Jakarta Selatan, Senin (13/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, jangan sampai apa pun yang dilakukan atas nama self love justru malah berdampak negatif buat diri sendiri.
Pada dasarnya, self love adalah bentuk meluangkan waktu untuk diri sendiri.
Self love sebenarnya sah-sah saja selama tidak sampai membuat Anda mengabaikan hal-hal lain yang seharusnya tetap diperhatikan. Jangan sampai saking sibuknya dengan diri sendiri, Anda jadi menarik diri dari orang lain atau lepas dari tanggung jawab.
"Saya mau me time, tapi saya tahu setelah kembali, kerjaan beres, relasi lebih hangat, enggak cranky," ujar Irma mencontohkan.
Cara mencintai diri sendiri yang paling mudah adalah dengan menyesuaikannya dengan love language Anda sendiri.
Berikut love language serta penerapannya buat self love.
![]() |
Sentuhan fisik ke diri sendiri bisa dengan memakai skincare, menepuk badan, pijat atau spa, butterfly hug (memeluk diri sendiri) saat suasana hati tidak nyaman.
Tak perlu menunggu validasi dari orang lain. Irma mengatakan bahwa setiap orang bisa memberikan validasi untuk diri sendiri.
Anda bisa mengatakan pada diri sendiri, 'Kamu hebat' atau 'Terima kasih sudah berani mencoba'.
Anda boleh memberikan self reward atau hadiah untuk diri sendiri. Misalnya saja membeli cokelat yang enak atau bunga yang menyegarkan.
Sediakan waktu me time dengan melakukan hobi atau hal menyenangkan lainnya.
Momen me time tak perlu lama-lama. Irma bahkan mengatakan momen me time selama 15-30 menit tanpa distraksi bisa menjadi terapi mandiri di tengah situasi penuh tekanan.
Jika biasanya Anda menunggu orang lain melayani atau membantu, maka kali ini cobalah melayani diri sendiri. Misalnya, memasak makanan favorit untuk diri sendiri.