SECRET AT NEWSROOM

Tak Selalu Indah, Kapan Sebuah Hubungan Disebut Toksik?

CNN Indonesia
Sabtu, 18 Feb 2023 19:05 WIB
Masih banyak orang yang terjebak dalam toxic relationship. Wajar, hubungan toksik kerap sulit disadari. Lantas, kapan sebenarnya sebuah hubungan disebut toksik?
Ilustrasi. Masih banyak orang yang terjebak dalam toxic relationship. (iStockphoto/Mixmike)
Jakarta, CNN Indonesia --

Belakangan, istilah toxic relationship santer terdengar. Hubungan yang tidak sehat ini bahkan dialami sejumlah selebriti.

Faktanya, masih banyak orang yang terjebak dalam hubungan toksik. Tak sedikit dari mereka yang sadar bahwa hubungannya tidak sehat, tapi tetap memilih untuk mempertahankannya.

Lantas, bagaimana cara seseorang mengetahui bahwa dirinya berada dalam hubungan yang toksik? Kapan sebuah hubungan bisa disebut toksik?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski menunjukkan ciri-ciri yang gamblang, namun toxic relationship sering kali sulit disadari. Jika diartikan, toxic relationship merupakan hubungan 'beracun' yang dapat menimbulkan perasaan tidak bahagia meski terus menghabiskan waktu bersama pasangan.

Menanggapi pertanyaan di atas, relationship coach Zola Yoana Suid pun membuat perbandingan antara toxic relationship dengan healthy relationship.

"Kalau healthy relationship itu pasti bawaannya senang, membuat kamu tumbuh sebagai pribadi dan tumbuh di dalam hubungan itu juga. Sementara toxic relationship itu membuat kita jadi lebih mundur, jadi anxious (cemas). Kita [cenderung] di situasi yang di mana kita enggak jadi diri sendiri," kata Zola dalam program Secret at Newsroom CNNIndonesia.com, Jumat (17/2).

Hal-hal di atas setidaknya menjadi beberapa hal yang bisa dijadikan patokan kapan sebuah hubungan bisa disebut toksik.

Lebih lanjut, menurut Zola, hubungan toksik merupakan hubungan yang membuat seseorang menjadi tidak menghargai diri sendiri, tidak berkembang atau justru malah mengalami kemunduran. Hal-hal tersebut membuat seseorang merasa tidak bahagia hingga mempertanyakan kewarasan diri sendiri.

"Akhirnya, kita mempertanyakan, ini gue yang gila apa gimana, ya? Ketika [sudah] putus pun juga masih akan ada drama-drama yang menyertai, seperti dia yang enggak terima diputusin," tuturnya lebih lanjut.

ilustrasi pasanganIlustrasi. Masih banyak orang yang terjebak dalam toxic relationship. (iStockphoto)

Menyadari atau bahkan menghindari hubungan toksik memang bukan perkara mudah. Tapi menurut Zola, hal ini sesungguhnya bisa dicegah dengan mengembangkan self-awareness. Self-awareness ini harus mulai dikembangkan sebelum Anda memulai sebuah hubungan asmara.

Zola mengatakan, dengan mengenal diri sendiri, seseorang secara otomatis akan memilih pasangan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

"Kita bisa melakukan refleksi diri sebelum masuk ke sebuah hubungan dan mengenal kamu itu seperti apa. Ketika masuk ke sebuah hubungan, kenali, apakah kamu maju atau malah mundur. Ketika kamu mulai enggak bebas berekspresi, itulah di mana orang harus sadar bahwa ada yang salah di dalam hubungannya," ucap Zola.

Hubungan toksik, lanjut Zola, bisa terjadi karena Anda membiarkan hal-hal tersebut terjadi sejak awal membangun hubungan. Dengan cara itu, tanpa sadar seseorang memberi ruang untuk sesuatu yang sifatnya toksik.

"Dari awal kita membiarkan itu terjadi, memberi ruang, dan berpikir 'enggak apa-apa, namanya juga pacaran'. Karena kamu normalize everything (menormalkan atau mewajarkan segala hal)," jelas Zola.

Zola menegaskan penting bagi seseorang untuk bertemu dengan orang atau pasangan yang membantunya berkembang menjadi lebih baik. "Healthy relationship membuat kita menjadi better," tambahnya.

Zola berperan pada siapa pun yang sedang terperangkap dalam toxic relationship untuk mulai membuat perbandingan kondisi diri antara sebelum masuk ke dalam sebuah hubungan dengan keadaan sekarang.

Buat daftar perbandingan diri Anda yang dulu (sebelum berhubungan) dan sekarang (setelah berhubungan). Sadari hal-hal yang terjadi atau apa pun yang berubah pada diri Anda.

"Menyadari kalau kamu udah berbeda banget [dan menjadi lebih buruk], mungkin sudah saatnya kamu keluar dari hubungan toksik itu," tegas Zola.

"Enggak usah takut. Tenang, masih banyak di luar sana yang menunggu," pungkasnya.

(del/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER